Hidayatullah.com– Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, merupakan salah satu wilayah terparah terdampak gempa Lombok yang terjadi sejak Ahad (05/08/2018) lalu.
Hampir seluruh rumah warga ambruk, bahkan Masjid Muhajirin di Dusun Boyotan Proyek ikut rata dengan tanah.
Namun hal tersebut tak menyurutkan warga untuk menggelar shalat Idul Adha 1439H, Rabu (22/08/2018) meski harus di jalanan depan Masjid Muhajirin yang runtuh.
Baca: DPD: Jika Gempa Lombok Jadi Bencana Nasional, NTB akan Cepat Pulih
Tokoh masyarakat dan mantan Kepala Desa Gumantar, Hamid, mengatakan, meski Idul Adha kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, masyarakat harus tetap tegar dengan segala cobaan.
“Kami berterima kasih kepada para relawan yang telah membantu dan mendampingi kami, sehingga kami bisa tetap tegar meski ujian gempa ini begitu berat,” ungkapnya kepada INA News Agency, Rabu.
Sementara khatib shalat Idul Adha yang digelar di antara reruntuhan itu, Husni Faisal, dalam khutbahnya menyampaikan, gempa yang meruntuhkan rumah-rumah warga ini adalah ujian keimanan.
“Gempa ini terjadi untuk menguji kekuatan iman kita, agar kita berprinsip tak lupa saat senang, dan tidak putus asa saat menderita,” tegas Husni.
Baca: Masjid di Depok Sumbang Infaq Idul Adha Rp 13 Juta untuk Lombok
Selain menghimbau untuk menguatkan keimanan, Husni juga menyampaikan kepada warga Desa Gumantar agar menguatkan kekuatan lain sebagai seorang Muslim.
” Kita juga harus punya kekuatan akhlak yang mulia , bergegas dalam ibadah, bila akhlak lenyap, maka lenyaplah suatu bangsa. Juga kita harus punya kekuatan ilmu dan kekuatan ekonomi, pasca gempa ini kita harus bangkit,” ujar Husni.* Ahmad Jilul Qur’ani Farid/INA
Baca: DPP Hidayatullah Instruksikan Seluruh Anggota Bantu Korban ‘Bencana Nasional’ Gempa NTB