Hidayatullah.com– Mahasiswa dari berbagai kampus di berbagai daerah mulai turun ke jalan mendemo pemerintahan Joko Widodo yang dinilai gagal dalam menjalankan roda pemerintahan.
Para mahasiswa dari berbagai almamater mengkritisi kepemimpinan Jokowi.
Teranyar sejumlah aksi demo digelar mahasiswa di ibukota negara, Jakarta, Jumat (14/09/2018).
Dihimpun hidayatullah.com, demo serupa juga terjadi antara lain di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Jambi.
Di Jakarta, para mahasiswa menyuarakan kritikan atas kinerja pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK). Salah satu yang disuarakan adalah melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
Mahasiswa juga mengkritisi pemerintahan Jokowi yang dinilai tidak bisa menyelesaikan hal-hal kecil, terkait naiknya harga BBM dan tarif dasar listrik.
Demo antara lain digelar di depan gedung Kementerian Keuangan, Jakarta.
Jumat siang tadi di Semarang, Jawa Tengah, para mahasiswa mendemo pemerintah atas kondisi nilai rupiah yang melemah, yang dinilai sebagai penurunan kondisi ekonomi negara. Aksi berlangsung di depan kantor Gubernur Jawa Tengah.
Kemarin, Kamis (13/09/2018), mahasiswa dari berbagai kampus di Jambi turun ke jalan, mereka menggeruduk gedung DPRD Jambi, menyampaikan tiga tuntutan kepada pemerintahan Jokowi.
Mahasiswa menuntut pemerintah menstabilkan ekonomi bangsa secepatnya.
Mahasiswa juga menuntut pemerintah bertanggung jawab atas reformasi hukum yang bebas korupsi. Juga menuntut pencabutan Perpres 20/2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Di hari yang sama, Kamis, massa mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjuk rasa di depan Kampus 1 UIN Alauddin, Jl Sultan Alauddin, Makassar. Dalam demo ini, mereka menuntut pemerintahan Jokowi-JK mundur dari jabatannya.
Jokowi-JK dinilai gagal menyejahterakan rakyat, indikasinya antara lain karena melemahnya nilai tukar terhadap dolar AS.
Demo mahasiswa dinilai sebagai bagian dari demokrasi, dimana pemerintah perlu mendapatkan koreksi.
“Indahnya demokrasi, koreksi akan selalu terjadi. Sikap mahasiswa adalah suara nurani. Jadikan mereka rambu moral penjaga negeri, jangan malah dikebiri. Demo halal, tapi tak boleh anarki. Jangan pernah lelah mencintai NKRI,” tulis Sudirman Said lewat akun @sudirmansaid di Twitter, Jumat.*