Hidayatullah.com– Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kembali menyampaikan penegasan soal sikapnya terhadap perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Menurut Menag, penegasan itu disampaikan sehubungan dengan beredarnya foto dan tayangan video yang berisi potongan atau penggalan foto/gambar yang mengesankan Lukman mendukung atau bahkan lebih jauh melegalkan tindakan/perilaku LGBT.
“Tindakan atau perilaku LGBT merupakan tindakan yang menyimpang menurut ajaran agama,” ujarnya dalam video pernyataannya diterima hidayatullah.com, Rabu (17/10/2018), yang juga disampaikan Kementerian Agama lewat saluran resminya kemarin dan ditegaskan kembali oleh Menag lewat akun Twitternya, hari ini.
Baca: Ulama Madura Silaturahim ke Menag, Tabayun soal LGBT dan Buku Ajar PAI
Menag mengatakan semua agama menolak LGBT, dan karena itu Lukman pun menolak tindakan/perilaku LGBT.
Justru karena menolak tindakan menyimpang LGBT dan agar tindakan itu tidak semakin meluas di tengah-tengah masyarakat, “Maka menurut hemat saya, kewajiban setiap kita umat beragama, para pemuka agama, untuk memberikan pendampingan, memberikan bimbingan, pembinaan, kepada mereka semua (pelaku LGBT) secara empatik.”
Pendampingan, bimbingan, dan pembinaan terhadap pelaku LGBT itu, menurutnya, bertujuan agar mereka yang melakukan tindakan menyimpang tersebut -karena satu dan lain hal- itu tidak lagi melakukannya.
“Pendekatan empatik ini diperlukan dan kita harus menghindarkan dari perilaku menghina mereka, merendahkan menista mereka, mengucilkan mereka, bahkan menghilangkan eksistensi kemanusiaan mereka,” pesannya.
Menag berharap dengan klarifikasi tersebut menjadi jelas bagi semua pihak terkait sikap dan pandangan Lukman mengenai LGBT.
Beberapa waktu lalu, Menag juga beberapa kali menyampaikan sikapnya menolak perilaku LGBT. Menag membantah bahwa ia mendukung LGBT.
Diketahui beredar luas (viral) di media sosial bahwa Menag memberikan apresiasi atas adanya event pemberian penghargaan kepada kelompok LGBT. Menag membantah keras penilaian tersebut.
Menurut Menag, apa yang telah ia sampaikan sebelumnya, bukan berarti ia menyetujui tindakan LGBT.
“Tidak ada agama yang mentolerir tindakan LGBT,” tegas Menag usai membuka Gebyar Kerukunan dan Launching E-Government di Yogyakarta, Ahad (17/12/2017).
Sehari sebelumnya, dalam Aksi Bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Ahad (17/12/2017), pantauan hidayatullah.com, sejumlah peserta aksi mengeluarkan poster “Tolak LGBT” beberapa saat begitu Lukman Hakim naik ke atas panggung.*