Hidayatullah.com– Sejarawan Tiar Anwar Bachtiar menuturkan, Kasman Singodimedjo adalah salah satu tokoh kunci dalam kemerdekaan saat perumusan Pancasila dan UUD 1945.
Kasman bersama Ki Bagus Hadikusumo dan KH Wahid Hasyim berhasil mengawal kepentingan umat Islam saat sidang PPKI 18 Agustus 1945 dengan disetujuinya sila pertama Pancasila menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa dengan segala konsekuensinya.
“Dengan disetujuinya poin tersebut, umat Islam tidak terlalu dikecewakan karena dihapusnya 7 kata dalam Piagam Jakarta. Dengan begitu, integrasi bangsa Indonesia tetap dapat dipertahankan,” kata Tiar, dosen sejarah Universitas Padjadjaran ini kepada hidayatullah.com, Jumat (09/11/2018).
Baca: Muhammadiyah: Kasman Singodimedjo Pemimpin Muslim yang Nasionalis
Karena itu, menurutnya wajar bila Kasman mendapat gelar pahlawan nasional setelah KH Wahid Hasyim dan Ki Bagus Hadikusumo yang lebih dulu sudah mendapatkannya.
Teladan Kasman buat generasi muda, kata Tiar, adalah konsistensinya dalam memegang dan memperjuangkan Islam dalam situasi apa saja.
Baca: Sejarawan: AR Baswedan Patut Diteladani Visi dan Keberaniannya
Kasman, tuturnya, sudah menjadi pejuang Islam sejak zaman Jepang. Mulai dari menjadi guru, tentara PETA, anggota BPUPKI dan PPKI, anggota KNIP, Jaksa Agung, dan terakhir terjun ke dunia dakwah kembali setelah pembubaran Masyumi.
“Semua perjuangannya didedikasikan untuk Islam,” pungkasnya.* Andi
Baca: AR Baswedan dan Kasman Singodimedjo Jadi Pahlawan Nasional