Hidayatullah.com– Forum Musyawarah Ulama dan Tokoh Madura mengajak para pengasuh pondok pesantren dan kaum santri untuk berpartisipasi pada Pemilu 2019 dengan memilih calon pemimpin yang pro terhadap umat Islam.
“Mari para masyaikh, habaib, ulama, kiai, para dai, ustadz/ah berilah pencerahan kaumnya agar menyadari, jangan lagi memilih tokoh yang merugikan masa depan Islam, anak cucu dan bangsa Indonesia,” seru Forum tersebut dalam surat terbukanya di Madura diterima hidayatullah.com, Sabtu (09/02/2019).
Forum mengajak umat Islam untuk belajar dari perjalanan sejarah bangsa ini.
“Mari kita belajar dari pil pahit masa lalu, sungguh tanggung jawab kita berat kepada anak cucu, terutama pada guru-guru kita. Janganlah karena kepentingan individu menjadikan kita lupa tanggung jawab kelak di hadapan Rabb,” ajak Forum dalam surat yang ditandatangani sejumlah ulama dari 4 kabupaten di Madura, yaitu KH Abdullah Khon Th (Bangkalan), KH Faurok Alawi (Sampang), KH Ali Karrar Shinhaji (Pamekasan), dan KH Jurjis Muzzammil (Sumenep) pada tanggal 27 bulan kemarin.
Di samping itu, Forum Ulama dan Tokoh Madura juga mengajak umat Islam untuk bersatu, mengokohkan ukhuwah Islamiyah, dan memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
“Mari ramaikan istighatsah kemenangan 02, mari kita bersama perkokoh ukhuwah Islamiyah demi Merah Putih tercinta, demi Pancasila perkasa, demi Indonesia Raya. Kita menangkan Prabowo-Sandi,” imbau mereka.
Forum Ulama dan Tokoh Madura mengajak umat untuk menggelorakan semangat jihad konstitusi dalam membela tegaknya NKRI dan kejayaan Ibu Pertiwi.
Menurut mereka, sudah pernah dirasakan bahwa betapa beratnya memikul Islam di NKRI pada tahun 1960-1965-an era Orde Lama. “Ketika pemerintah Soekarno membiarkan PKI mendzalimi dan meminggirkan Islam.”
“Kami optimis, harapan besar masih terbuka,” tambah mereka.*