Hidayatullah.com– Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof Muhammad Amin Suma, mengapresiasi para warga binaan atau narapidana (napi) terutama bagi mereka yang beriktikad baik untuk bertobat dan berhijrah.
Amin Suma juga mengajak para napi untuk berprasangka baik kepada Allah atas apa yang mereka alami saat ini. Belajar dari kisah Nabi Adam Alaihissalam yang atas kesalahannya kemudian dihukum oleh Allah dengan diturunkan dari surga ke bumi setelah bertobat, Amin Suma mengajak para napi untuk juga bertobat.
Hal itu ia sampaikan saat didaulat memberikan tausiyah dan khutbah Jumat di depan ratusan napi dan hadirin pada acara “hijrah” di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kembangkuning, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pekan kemarin.
“Nyaris semua manusia itu pada dasarnya pernah berbuat kesalahan,” ujar Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI ini dalam khutbahnya di masjid LP. Akan tetapi, lanjutnya, orang terbaik dari orang-orang yang pernah berbuat kesalahan itu adalah mereka yang bertobat.
Ia pun memotivasi para napi bahwa mereka masih punya harapan dan kesempatan ke depan untuk hidup yang lebih baik lagi.
“Anak-anak muda (para napi ini, Red) masih punya harapan,” ujarnya pada acara pembukaan Aksi Peduli Roadshow Hapus Tato yang digelar Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bekerja sama dengan lembaga pelayanan kesehatan Islamic Medical Service (IMS) dan LP Kelas IIA Kembangkuning, Jumat (08/02/2019).
Pembukaan acara hapus tato itu diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Surat Al-Mu’minun ayat 1-11, oleh salah seorang napi. Lantunannya terdengar merdu dan tampak disimak penuh kekhusyukan oleh ratusan hadirin di aula LP.
Ketua Dewan Pengawas Syariah YBM PLN ini pun mengapresiasi secara khusus sang qori tersebut. Amin Suma berharap bacaan Qur’an napi tersebut semakin bagus lagi.
Dalam firman tersebut, Allah menjelaskan karakteristik orang beriman sebagai orang yang beruntung. Cirinya, antara lain mereka yang khusyuk dalam shalatnya.
Amin Suma mengajak para hadirin termasuk para napi untuk bisa khusyuk dalam beribadah. Menurutnya, khusyuk memiliki banyak pengertian. Salah satunya, yaitu meyakini 100 persen akan ketentuan dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Hapus tato di LP Kembangkuning berlangsung pada Jumat-Sabtu (08-09/02/2019) diikuti 89 orang peserta yang disebut “Sahabat Hijrah”.* Abdus Syakur/IMS/Hidayatullah.com