Hidayatullah.com– Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli di Bali telah menyiapkan kamar-kamar kosong bagi para calon anggota legislatif (caleg) yang gagal jadi anggota legislatef (aleg) pada Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang.
Diketahui selama ini biasanya dalam setiap pasca pemilu terutama pemilihan aleg (pileg), bermunculan para caleg yang gagal maju sebagai aleg dan akhirnya malah stres.
Oleh karena itu, seorang caleg seharusnya mempersiapkan dirinya dengan matang untuk menghadapi Pileg 2019, 17 April 2019 mendatang. Tidak hanya mempersiapkan materi, seorang caleg harus mempersiapkan mentalnya apabila gagal kelak.
Menurut Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli di Bali, I Dewa Gede Basudewa, seseorang yang merupakan calon penyambung lidah rakyat selain siap menang juga siap kalah. “Harusnya tak mengalami stres karena sudah menyiapkan diri,” ujarnya lansir jaringan Indonesiainside di Bali, Ahad (17/02/2019).
Kendati demikian, RSJ Bangli siap merawat caleg yang mengalami stres berat saat gagal nanti. Pihaknya masih memiliki 100 kamar kosong dari 400 kapasitas di RSJ Bangli.
Kamar ini, selain bisa digunakan bagi semua kalangan masyarakat, juga bisa digunakan untuk caleg gagal dan mengalami stres nantinya.
“Silakan, sepanjang masih ada yang kosong. Sekitar 70-100 tempat tidur yang masih kosong atau 30 persen dari total kapasitas,” katanya.
I Dewa Gede Basudewa menjelaskan, kalau seseorang hanya cemas dan depresi ringan, maka tidak perlu untuk dirawat inap. Kasus semacam itu biasanya diajak bicara dan jalan-jalan.
Namun, untuk caleg yang tak mampu menerima kenyataan karena gagal kemungkinan butuh untuk dilakukan perawatan. Hal tersebut karena mereka telah mengeluarakan banyak waktu dan hartanya.
Ia mengatakan, stres merupakan kemampuan orang dalam menghadapi tekanan. Stres akan meningkat jika ia mengalami tekanan tinggi dan tak mampu menghadapinya.
“Waktu dia mengalami tekanan tinggi, antara harapan dan kenyataan belum didapat itu yang disebut keadaan stres,” jelasnya.*