Hidayatullah.com– Perwujudan perdamaian dunia harus tetap menjadi perjuangan bersama seluruh umat berbagai agama dan bangsa cinta damai dan keadilan. Hal demikian didasarkan pada kenyataan bahwa peradaban dunia dewasa ini mengalami kerusakan serius yang bersifat akumulatif.
Demikian dikatakan Prof Din Syamsuddin, President of Asian Conference on Religions for Peace (ACRP) pada Pembukaan Asia Regional Consultation on Caring Common Future, Advancing Positive Peace, di Yangon, Myanmar, 5 Maret 2019.
Konferensi dihadiri sekitar 150 tokoh lintas agama dari 22 negara di Asia Pasifik, dan berlangsung sampai dengan besok, Kamis (07/03/2019).
Din Syamsuddin lebih lanjut mengatakan bahwa agama-agama harus tampil sebagai penyelesai masalah (problem solver). Oleh karena itu, agama-agama harus menampilkan peran profetiknya, yakni peran untuk perubahan.
Menurut Din Syamsuddin, yang juga Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta, problematika peradaban global berpangkal dari keterjebakan pada liberalisme sekuler yang menuntut banyak hal kurang pada tanggung jawab.
Padahal, menurutnya, solusi terhadap problematika peradaban menuntut tanggung jawab bersama. Tema perjuangan umat berbagai agama dewasa ini perlu diletakkan pada komitmen “One Humanity, One Destiny, One Responsibility”, tandas Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini.
Oleh karena itu, menurut Din Syamsuddin, frasa kedua pada tema konferensi “Advancing Positive Peace” adalah tepat dan penting.
“Perwujudan perdamaian sekarang ini tidak cukup hanya berorientasi pada peniadaan konflik atau perang (negative peace), tapi perlu bertransformasi ke arah perciptaan “damai positif” (positive peace). Yang terakhir sejatinya adalah peniadaan berbagai bentuk “ketiadaan damai” (the absence of peace) seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketakadikan, diskriminasi, berbagai bentuk kekerasan, dan kerusakan lingkungan hidup,” ujarnya dalam rilisnya kepada hidayatullah.com, Rabu (06/03/2019).
Konsultasi Regional di Yangon membahas berbagai isu tersebut dan akan menjadi bahan pikiran ACRP pada The 10th World Assembly of Religions for Peace di Lindau, Jerman, 20-23 Agustus 2019 yang akan datang.*