Hidayatullah.com– Plt Duta Besar Selandia Baru, Roy Ferguson, berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jl Proklamasi, Jakarta, pada Jumat siang (22/03/2019).
Plt Dubes datang memenuhi undangan MUI Pusat. Ia berbicara soal teror penembakan brutal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/03/2019) pekan kemarin. Ia diterima jajaran pengurus pusat MUI.
Sebelum berbicara panjang soal itu, ia mengajak yang hadir berdoa dengan membaca Al-Qur’an Surat Al-Fatihah (bagi yang Muslim) dan mengheningkan cipta, mengenang para korban serangan teroris ini.
Baca: Dubes Australia Datangi MUI setelah Teror Selandia Baru
Ia menyampaikan, Pemerintah Selandia Baru sangat terpukul dengan serangan teroris terhadap komunitas Muslim di Christchurch.
“Kami semua di Selandia Baru sangat berduka cita dan berusaha untuk mencoba menerima apa yang telah terjadi,” ungkapnya.
Pemerintah Selandia Baru berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan MUI atas dukungan dan solidaritasnya saat ini. Juga atas pesan-pesan simpati, dukungan, dan solidaritas dari teman-teman di seluruh dunia.
“Selandia Baru dan Indonesia bersatu untuk melawan tindakan terorisme,” tegasnya.
Baca: ‘Khilafah Utsmani dan Perang Salib’, Pesan Teror Brenton Tarrant
Ia datang ke MUI untuk memberi tiga hal yang disebut jaminan. Pertama, pemerintah Selandia Baru melakukan semua yang bisa dilakukan untuk para korban serangan teroris ini.
“Kedua, kami berusaha bereaksi dengan cepat dan tegas untuk menjamin keselamatan dan keamanan Muslim di Selandia Baru dan memastikan pelakunya dibawa ke ranah hukum,” ucap Roy.
Dan ketiga, tambahnya, tindakan keji ini tidak mewakili Selandia Baru.
Baca: Masyarakat Dunia diimbau Kampanyekan ‘Stop Islamofobia’
Sebelumnya, Dubes Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, juga telah berkunjung ke kantor MUI Pusat di Jakarta pada Selasa (19/03/2019).
Dubes Gary antara lain menyampaikan, Pemerintah Australia berduka cita sedalam-dalamnya atas tragedi teror penembakan umat Islam di dua masjid di Selandia Baru yang katanya kebetulan pelakunya adalah orang Australia.
Pelaku teror di dua masjid di Selandia Baru tersebut, Brenton Tarrant, diketahui merupakan warga negara Australia.* Andi