Hidayatullah.com– Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir, mengutuk keras serangan rezim Bashar al Assad yang menewaskan ratusan warga sipil di Aleppo, Suriah.
Demikian disampaikannya dalam acara pelepasan relawan untuk Suriah oleh sebuah lembaga kemanusiaan di Cilandak, Jakarta, Rabu (04/05/2016).
Bachtiar turut prihatin dengan keadaan warga sipil Aleppo yang menjadi korban kebiadaban rezim Bashar al Assad .
Untuk itu, ia mendorong pemerintah Indonesia agar menunjukkan keberpihakannya terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Suriah.
“Ini adalah genoside, masyarakat dunia tentu sangat mengutuk. Karenanya, adalah tidak manusiawi jika pemerintah Indonesia tidak bersikap tegas dalam keberpihakan terhadap kemanusiaan di Aleppo,” ujarnya.
Bachtiar juga menyatakan, dirinya menyesalkan adanya anggapan yang menyebut bahwa memberikan bantuan ke Suriah berarti mendukung ISIS.
“Mengapa setiap ada lembaga kemanusiaan yang memberikan bantuan selalu dicap ISIS? Ini kekejaman yang membungkam lembaga kemanusiaan di Indonesia, bahkan membuat sebagian masyarakat takut membantu, karena khawatir dituduh ISIS,” paparnya.
“Ini adalah kesalahan. Dan saya kira pada hari ini masyarakat Indonesia harus tegas bahwa tidak ada kaitannya antara bantuan kemanusiaan dengan ISIS,” tegas Bachtiar menambahkan.
Pimpinan AQL Center ini mengungkapkan, sangat tidak manusiawi jika dunia mendiamkan kedzaliman yang dilakukan oleh rezim Bashar al Assad kepada warga sipil di Suriah.
“Tentu sebuah kesalahan dan dosa besar jika kita membiarkan semua ini berjalan. Ini adalah saat yang tepat untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang terbaik,” pungkasnya.*