Hidayatullah.com– Ormas Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) menegur Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Yusril Ihza Mahendra terkait dukungan Yusril terhadap capres 01 Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Dewan Da’wah menyampaikan surat terbuka kepada Yusril tertanggal 5 April 2019.
“Sehubungan dengan sikap dan pernyataan Saudara yang selalu mendelegitimasi ijtima’ ulama dan menyatakan bahwa Habib Rizieq Shihab adalah Raja Bohong, maka Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia merasa perlu menegur sikap dan pernyataan Saudara yang jauh dari akhlakul karimah dan sikap seorang cendekiawan Muslim yang mewarisi nilai nilai perjuangan Allahyarham Mohammad Natsir dan tokoh tokoh Masyumi lainnya,” ujar Ketua Umum DDII Mohammad Siddik dalam surat terbukanya di Jakarta diterima hidayatullah.com pada Sabtu (06/04/2019).
Dijelaskan, Partai Masyumi terdiri dari para ulama dan politisi Muslim yang sangat menjunjung tinggi nilai nilai moral dan akhlakul karimah baik dalam sikap, tindakan maupun ucapan. Partai Masyumi menjadi besar karena teladan tokoh tokohnya yang menunjukkan keserasian antara ucapan dan tindakan. Nilai-nilai besar dan sikap kenegaraan ini lah yang diwarisi oleh Dewan Da’wah.
Lanjut Siddik, pada saat pembentukan awal PBB, Dewan Da’wah mengharapkan bahwa Yusril sebagai ketua umumnya dapat membawa ciri ciri dan karakter para politisi Masyumi yang dikenal keunggulan dan kemuliaan akhlaknya. Dimana para tokoh Partai Masyumi selalu senapas dan sejiwa dengan ulama dan umat Islam serta tidak berseberangan atau meninggalkan ulama dan umat.
“Sikap Saudara yang tidak ramah bahkan cenderung melecehkan para ulama yang berkumpul dan telah memutuskan sikap dan dukungan politik bersama dalam Ijtima Ulama I dan II, telah menunjukkan karakter yang tidak sesuai dengan nilai nilai luhur yang selama ini dipedomani oleh para keluarga besar Dewan Da’wah,” ujarnya.
Ia mengatakan, pada saat Yusril menyatakan menjadi lawyer Jokowi sebagai capres, Dewan Da’wah telah mengundang dan meminta klarifikasi dari Yusril, tetapi ternyata klarifikasi Yusril tidak menjadi kenyataan.
“Kami sangat kecewa ketika Saudara pada akhirnya bukan saja sebagai lawyer tetapi bahkan menyeberang menjadi pendukung Paslon 01 dari rezim yang selama ini dipersepsikan tidak sejalan dengan aspirasi umat Islam terutama para ulama yang berkumpul di ijtima ulama 1 dan 2. Akhirnya kami dapat menyimpulkan, bahwa terlalu banyak pernyataan Saudara yang tidak konsiten dan tidak istiqamah dalam sikap dan perilaku,” ungkapnya.
Ia mengatakan, adalah hak Yusril untuk bersikap secara pribadi, akan tetapi pribadi Yusril dan kedudukan Yusril sebagai Ketua Umum Partai Islam PBB adalah melekat dan tidak dapat dipisahkan.
“Sehingga sikap Saudara telah menimbulkan tsunami politik di lingkungan PBB, padahal pada awalnya, ulama dan umat telah memberikan harapan yang besar terhadap PBB sebagai wadah perjuangan politik penerus partai Masyumi. Tetapi dengan sikap dan pernyataan saudara yang cenderung arogan dan melecehkan, membuat ulama dan umat ragu untuk memberikan amanah dan dukungan kepada PBB. Dan ini akan menyulitkan PBB untuk lolos dari Parliamentary Threshold 4 %,” ujarnya.
Dewan Da’wah sangat menyesalkan sikap Yusril yang dinilai menafikan dan under estimate terhadap gerakan politik keumatan yang dimanifestasikan dalam gerakan “411” dan “212”, dimana para ulama tersebut telah berhasil menghimpun kekuatan umat secara massif dengan menghadirkan jutaan umat yang belum pernah ada presedennya dalam sejarah di Indonesia dan telah merubah konstelasi politik Indonesia khususnya DKI Jakarta dengan aman dan damai secara konstitusional.
“Seharusnya Saudara sebagai Ketua Umum PBB dapat melihat kenyataan yang jelas ini dan bersinergi bahu membahu dengan gerakan politik keumatan ini,” imbuhnya.
Dewan Da’wah berharap berharap surat terbuka itu menjadi bahan renungan dan introspeksi Yusril untuk tidak lagi mengulangi sikap dan pernyataan yang dinilai berseberangan dengan ulama dan mainstream umat.
“Apabila Saudara masih tidak mengindahkan surat terbuka ini, maka dengan sangat menyesal dan terpaksa kami beralasan kuat untuk mengatakan bahwa Saudara tidak lagi layak menjadi bagian keluarga besar Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Semoga hal itu tidak terjadi dan Allah memberikan Saudara kekuatan dan perlindungan dari segala macam ujian dan cobaan,” ujarnya.*