Hidayatullah.com– Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengecam keras tindakan penjajah ‘Israel’ menghancurkan permukiman warga Palestina di Tepi Barat yang kembali terjadi pada hari Senin (22/07/2019).
Sukamta mengharapkan Pemerintah Indonesia dapat berperan aktif melalui keanggotaannya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mendorong lembaga tersebut memberi sanksi kepada ‘Israel’.
“‘Israel’ telah melecehkan dunia, tindakannya ini secara sengaja melanggar Resolusi DK PBB No. 2334 Tahun 2016. Bahkan ini masuk kategori kejahatan kemanusiaan (crime against humanity), salah satu tindak kejahatan HAM berat,” jelas Sukamta kepada hidayatullah.com, Rabu (24/07/2019).
Baca: Jerman Dkk Kecam Penghancuran Rumah Orang Palestina oleh ‘Israel’
Alasan keamanan yang menjadi dalih ‘Israel’ untuk menghancurkan permukiman Palestina, menurut Sukamta hanyalah alasan akal-akalan ‘Israel’ yang sebenarnya ingin memperluas wilayah permukiman ilegal ‘Israel’ di Wilayah Otoritas Palestina.
Sebagaimana diketahui permukiman ilegal ‘Israel’ di Yerusalem Timur (Baitul Maqdis) bertambah semakin banyak dari sekitar 110 ribu pada 1993 menjadi 620 ribu pada 2017.
Lebih lanjut, Sekretaris Fraksi PKS ini meminta Pemerintah Indonesia yang saat ini menjadi anggota tidak tetap DK-PBB untuk segera mendorong lembaga tersebut untuk mengambil langkah-langkah konkret menghentikan tindakan ‘Israel’ dan memberikan sanksi atas tindakan yang melanggar resolusi tersebut.
Baca: OKI Kecam Pembongkaran Rumah Warga Palestina oleh Zionis-‘Israel’
Selanjutnya DK-PBB perlu menekan pihak ‘Israel’ untuk tidak lagi menggunakan senjata dan juga melakukan tindakan penghacuran permukiman Palestina.
Sukamta yang juga Ketua Bidang Pengembangan dan Pembinaan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS berharap posisi Indonesia di DK-PBB bisa mendorong dunia Internasional lebih kuat memberikan perhatian kepada persoalan Palestina yang telah berlarut-larut selama puluhan tahun.
Baca: Zionis-‘Israel’ Robohkan Rumah Warga Palestina di Baitul Maqdis
Tekanan dunia internasional juga perlu ditujukan kepada Amerika Serikat yang selama ini selalu ada di belakang ‘Israel’.
“Saya kira di balik sikap arogan ‘Israel’ karena ada Amerika Serikat yang mem-backup. Termasuk sikap Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibukota ‘Israel’. Sikap AS ini telah menjauhkan upaya jalan damai di Palestina. Harus ada upaya ekstra keras Wakil Indonesia untuk menggalang dukungan DK-PBB dan dunia Internasional,” jelas Anggota DPR RI asal DIY tersebut.*