Hidayatullah.com– “Mahasiswa harus jadi penggerak, uswah (teladan), dan pemimpin umat. Untuk itu diperlukan lembaga pendidikan tinggi yang hebat,” kata Drs Tasyrif Amin Ketua Bidang Tarbiyah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah.
Hal itu disampaikan Tasyrif ketika memberi pengarahan Rapat Koordinasi (Rakor) Perguruan Tinggi Hidayatullah di Malang, Jatim, Kamis (26/09/2019). Acara ini diikuti oleh para ketua dan wakil ketua perguruan tinggi Hidayatullah se-Indonesia.
“Untuk melahirkan profil kader dakwah seperti itu, maka perguruan tinggi harus dikelola secara integratif. Mulai dari aspek akademik, manajerial, hingga keasramaan dan hal-hal lain yang terkait,” lanjut Tasyrif.
Baca: Kwarnas Pramuka: Pandu Hidayatullah Perkuat Persatuan Bangsa
Dalam rangka mencetak kader dakwah seperti di atas, maka perguruan tinggi Hidayatullah sering melakukan Rakor. Menurut Drs Nanang Nurpatria Ketua Departemen Ristek & Dikti DPP Hidayatullah, tahun 2019 ini sudah diadakan Rakor tiga kali.
“Kali ini kami angkat tema tentang Standardisasi Mutu Perkaderan. Ini salah satu ikhtiar agar output perguruan tinggi Hidayatullah bisa mencapai harapan,” ujar Nanang.
Hidayatullah saat ini mengelola 9 perguruan tinggi. Yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Batam, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Depok, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqmanul Hakim (STAIL) Surabaya, Sekolah Tinggi Teknologi Malang (STIKMA), dan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Balikpapan. Kemudian Ma’had Aly Kudus, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Bayan Makassar, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Samarinda, Institut Agama Islam Abdullah Said Batam.* Abu Raiyan