Hidayatullah.com– Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat, Nasrul Abit Datuak Malintang Panai mengimbau segenap pihak khususnya di Ranah Minang untuk menjaga budaya Minangkabau dari berbagai pengaruh negatif termasuk dari budaya asing dan gaya hidup modern.
Disebutkan bahwa dewasa ini budaya Minangkabau seperti telah kehilangan eksistensinya. Banyak generasi muda telah mulai meninggalkan budaya Minangkabau. Para generasi muda lebih cenderung peduli dan bangga dengan kebudayaan asing yang bebas masuk di Ranah Minang.
Bebasnya pengaruh informasi baik melalui internet khususnya media sosial serta gaya hidup modern, dinilai menjadi faktor utama yang memengaruhi moral, etika, gaya, pergaulan, dan cara berperilaku generasi muda.
“Inilah yang harus kita sikapi segera. Untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak, seperti pemangku adat, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai menyiapkan bagaimana anak kemenakan kita itu betul-betul mampu mengemban tugas yang berat ini,” ujar Wagub Nasrul dalam sambutannya saat membuka acara pemilihan “Duta Budaya 2019” di Rocky Hotel Padang, semalam, Ahad kutip KBRN, Senin (11/11/2019).
Nasrul berharap, pada pemilihan duta budaya Sumbar ini, peserta harus memahami sejarah adat dan budaya Minangkabau, menguasai Ilmu agama Islam, mengetahui tentang adat, proses adat, etika, sikap, dan perilaku sesuatu aturan adat Minangkabau.
“Yang paling penting para duta budaya bisa memperkenalkan budaya Minangkabau, dalam negeri maupun mancanegara,” ujarnya.
Diketahui bahwa falsafah masyarakat Sumbar adalah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Baca: Tokoh Minang Tegaskan Falsafah Masyarakat Sumbar “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”
Dalam sambutannya itu, Wagub juga menjelaskan mengenai sistem kekerabatan matrilineal yang menjadikan ciri khas tersendiri bagi Minangkabau, yang membedakannya dengan suku lain di Indonesia.
Minangkabau merupakan satu-satunya suku yang menganut sistem matrilineal di Indonesia. Maksudnya, setiap anak yang lahir baik laki-laki maupun perempuan secara langsung akan menjadi anggota keluarga suku ibu, karena di Minangkabau garis keturunan ditarik berdasarkan keluarga Ibu.
“Budaya kita tidak akan tergusur kalau diwariskan kepada perempuan, karena perempuan terus tumbuh berkembang, makanya kenapa setiap keturunan harus menganut suku ibu,” sebut Nasrul yang juga seorang Datuak dari Kaum Malintang Panai di Kabupaten Pesisir Selatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti menyampaikan, gelar pemilihan duta budaya bertujuan agar para generasi muda bisa berpartisipasi dan berkontribusi aktif untuk daerah untuk menyampaikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat atas keberhasilan pembangunan kepariwisataan dan kebudayaan di Sumbar.
Di samping itu, juga untuk memberikan ruang kepada para pemuda atau pemudi yang memiliki potensi, bakat, dan kompetensi, supaya bisa bersama-sama membangun dunia kepariwisataan di daerah atas dasar nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang dimiliki.
“Ini bukan sekedar event biasa saja. Para peserta harus melalui tes dan pendidikan melalui mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau yang ada juga bakal kami lakukan, agar kegiatan ini tidak sekedar seremonial biasa saja,” sebutnya.
Meskipun di tengah kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, tidak membuat berbagai budaya daerah juga ikut tergilas keberadaannya.
“Karena kita ingin generasi milenial harus menjadi agen penerus dan pewarisnya di kemudian hari. Sebab, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga budaya kita,” tambah Gemala Ranti.
Kata Wagub, Pemprov Sumbar sangat mendukung kegiatan ini, karena merupakan bentuk kepedulian dalam melestarian budaya Minangkabau melalui pemilihan duta budaya dari generasi muda, agar tidak terkikis oleh zaman.
“Saya ingin duta budaya ini bisa sebagai kader yang kuat dalam menggali dan menjaga kelestarian budaya Minangkabau ke depannya,” sebut Wagub.
Turut hadir dalam acara itu antara lain Ketua BKOW Wartawati Nasrul Abit, Artis Minang kawakan Uni Elly Kasim, kepala OPD se Sumbar dan para undangan duta Budaya mulai dari 2017-2018 se-Sumbar.*