Hidayatullah.com– Wakaf sebagai potensi umat Islam yang begitu besar dan strategis dalam mendorong kemajuan umat secara komprehensif membutuhkan edukasi masif di tengah-tengah umat, termasuk ke kampus-kampus. Agar, generasi millenial paham dan tergerak mengamalkan wakaf.
“Wakaf itu dimulai dari anak muda. Kalau lihat sejarahnya nanti kenapa Badan Wakaf Indonesia (BWI) itu punya program Wakaf Go to Campus. Jadi masuk ke kampus-kampus karena untuk melahirkan dai-dai wakaf, duta-duta wakaf dari kalangan kampus,” terang Iwan Agustiawan Fuad Komisioner BWI dalam acara rutin pekanan Majelis Reboan DPP Hidayatullah di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Baca: Majelis Reboan Hidayatullah Dorong Pembangunan Ekonomi Umat
Iwan memberikan alasan mengapa harus ke kampus alias kalangan anak muda untuk mendorong wakaf lebih progresif.
“Faktanya yang bisa menyelesaikan persoalan yang sangat strategis itu anak muda. Abu Jahal itu dikalahkan oleh anak yang usianya 13 – 14 tahun. Kemudian (pembebasan) Konstantinopel di Istanbul, Baitul Maqdis juga semua dilakukan oleh anak-anak muda yang power-nya cukup tinggi,” imbuhnya.
Iwan mendorong agar kaum Muslimin segera sadar dan menggerakkan ekonomi umat melalui wakaf.
“Karena sejarahnya pada saat peradaban Islam jaya, budaya wakaf ini tercatat sangat tinggi. Di sini kita menghadapi tantangannya sekarang,” tegasnya.
Majelis Reboan adalah forum berbagi informasi serta pengalaman perihal ekonomi keumatan. Program ini berlangsung setiap hari Rabu setiap pekan dan langsung dinakhodai oleh Ketua Bidang Ekonomi DPP Hidayatullah Asih Subagyo.* (Imam Nawawi)