Hidayatullah.com– Kementerian Pertahanan Turki pada Selasa, mengatakan milisi YPG Kurdi menewaskan tiga orang dan melukai delapan orang lainnya dalam serangan rudal di sebuah sekolah di kawasan Tel Abyad, Suriah utara, tempat mereka harusnya mundur berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.
Laporan itu muncul sehari setelah Turki mengancam operasi militer baru di Suriah utara kalau area tersebut belum sepenuhnya ditinggalkan milisi.
Ankara menuding YPG, yang mempelopori perang pimpinan AS melawan ISIS, terkait dengan separatis PKK Kurdi di Turki.
Kementerian Pertahanan Turki melalui pernyataan menyatakan, “PKK/YPG yang terus melakukan intimidasi dan serangan, serta melancarkan pengeboman di area Operasi Perdamaian Musim Semi, kini menargetkan sekolah di desa Curn, Tel Abyad,” kutip Antara, Rabu (20/11/2019).
Baca: Rusia Bangun Pangkalan Udara di eks Markas Militer AS, Suriah utara
Tel Abyad merupakan satu dari dua kota perbatasan utama yang menyaksikan pertempuran sengit ketika Ankara meluncurkan serangan pada 9 Oktober.
“Tiga warga sipil tak bersalah tewas dan delapan lainnya, termasuk anak-anak, mengalami luka,” bunyi pernyataan tersebut.
Serangan Turki Oktober lalu terhadap YPG Suriah, yang dijuluki Operasi Perdamaian Musim Semi, menuai kecaman internasional.
Turki menghentikan serangannya setelah mencapai kesepakatan dengan Rusia dan AS.
Baca: Strategi Baru Israel, Membantu Kurdi Mendekati Amerika
Ketika Moskow menyebut bahwa YPG telah mundur setidaknya 30 km dari perbatasan, Ankara merasa ragu-ragu dan mungkin melancarkan serangan baru jika anggota, yang dianggapnya kelompok teroris masih berada di lokasi itu.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, yang dikutip pada Senin, menyatakan negaranya akan meluncurkan operasi militer baru jika area tersebut tidak ‘steril’ dari milisi YPG. Rusia berpendapat langkah seperti itu akan merusak upaya menstabilkan kawasan tersebut.*