Hidayatullah.com– Acara Ijtima Jamaah Tabligh se-Asia yang akan digelar di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dibatalkan. Pasca pembatalan itu, ribuan peserta yang telah berada di lokasi acara pun dikarantina secara terpisah pada dua tempat.
Pembatalan acara itu dilakukan dalam upaya turut mencegah penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19) yang telah menjadi pandemi termasuk di Indonesia.
Berdasarkan informasi resmi disampaikan Humas Pemkot Gowa pantauan hidayatullah.com pada Jumat (20/03/2020), karantina ribuan Jamaah Ijtima Zona Asia 2020 itu dilakukan pada dua tempat berbeda.
Yaitu, untuk Warga Negara Asing (WNA) dikarantina di Hotel Grand Sayang Makassar, Sulsel, dan Warga Negara Indonesia (WNI) dikarantina di Asrama Haji Sudiang, Makassar.
Baca: MUI Ajak Tunda Ijtima Asia, Pemkab Gowa Siap Fasilitasi Pemulangan Peserta
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mengatakan bahwa hal itu dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara Gubernur, Forkopimda Sulsel, Dandim, dan Kapolres Gowa.
Proses karantina itu dilakukan secara bertahap sejak kemarin siang. “Dilakukan secara bertahap,” ujar Bupati usai mengunjungi lokasi batalnya pelaksanaan Ijtima, di Kantor Camat Bontomarannu, (19/03/2020).
Ijtima Jamaah Tabligh Dunia Asia itu rencananya digelar di Pesantren Darul Ulum, Dusun Niarannuang, Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Gowa.
Bupati Adnan menjelaskan alasan pihaknya mengkarantina jamaah di dua tempat berbeda. Dengan cara itu, katanya, pihaknya dapat memisahkan antara jamaah WNA dengan WNI dan pengontrolan dapat dilakukan lebih mudah.
“Makanya pihak panitia tadi meminta waktu hingga duhur dilakukan penyampaian ke jamaah setelah itu baru dilakukan pemindahan ke tempat karantina,” sebutnya.
Baca: MUI Imbau Ormas Tunda Acara Pengumpulan Massa, Cegah Covid-19
Kata Bupati Adnan, saat menjalani karantina di tempat yang telah disiapkan, para jamaah diberikan pengawasan, pemeriksaan, sampai penyemprotan disinfektan. Sembari menunggu teknis kepulangannya berdasarkan jadwal tiket masing-masing jamaah.
Bupati Gowa berharap, dengan penundaan atau pembatalan ijtima jamaah tabligh itu, penularan Covid-19 di Sulsel secara khusus di Kabupaten Gowa dapat dicegah. Serta, para jamaah dipulangkan ketempat masing-masing setelah dilakukan karantina tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Gowa, Arifuddin Saeni, mengatakan, peserta ijtima hingga Rabu (18/03/2020) mencapai 8.694 orang, yang terdiri dari sembilan negara dan 26 provinsi di Indonesia.
Sembilan negara itu adalah Malaysia, Brunei Darussalam, Pakistan, India, Thailand, Timour Leste, Arab Saudi, Bangladesh, dan Filipina.
Rencananya Ijtima Asia itu akan pada 19-22 Maret untuk mempertemukan umat Muslim dunia zona Asia.*