Hidayatullah.com– Sejumlah ormas Islam di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menolak kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di wilayahnya, khususnya di sejumlah perusahaan setempat.
Menurut Ketua GNPF Ulama OKU, Alikhan Ibrahim, para TKA asal China itu berpaham komunisme dan disinyalir sebagai anggota Tentara Merah atau Tentara Pembebasan Rakyat China untuk menjajah Indonesia.
“Kami para ulama yang tergabung dalam ormas Islam di OKU meliputi GNPF Ulama, PA 212, FUI, Bang Japar, dan Mujahidah menolak keras kehadiran TKA asal China di Bumi Sebimbing Sekundang ini,” ujar Alikhan Ibrahim di Baturaja, OKU, Rabu (03/06/2020) dikutip dari Antara.
Pihaknya menegaskan menolak dan menentang kebangkitan kembali PKI di Indonesia termasuk kehadiran TKA dari negeri China yang berada di wilayah OKU. “Seperti yang ada di Perusahaan Tambang Batubara, PLTU, PT Semen Baturaja dan sebagainya,” sebutnya.
Komandan Ormas Bang Japar OKU, Rahmatullah, menegaskan, kalau TKA asal China dibiarkan berdatangan ke OKU seperti yang terjadi dalam pengerjaan proyek Pabrik Dua PT Semen Baturaja tahun lalu, maka persoalan baru yang akan banyak bermunculan.
“Otomatis gesekan dengan pekerja lokal akan terjadi seperti yang terjadi di Sulawesi,” ujarnya.
Lagi pula, tambah Rahmatullah, masih banyak tenaga kerja Indonesia yang membutuhkan pekerjaan apalagi di tengah krisis total ekonomi akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Ia mengatakan, bangsa Indonesia harus belajar dari pengalaman negeri Tibet yang berhasil diinvasi dan dikuasai Republik Rakyat China pada tahun 50-an.
“Pada waktu itu para pekerja asal China yang mengerjakan proyek infrastruktur utama di Tibet merupakan Tentara Merah yang menyamar guna menyerang negeri tersebut dari dalam,” sebutnya.
Oleh karena itu, tambahnya, para ulama menolak kehadiran TKA asal China di Kabupaten OKU seabb dinilai lebih banyak mendatangkan permasalahan daripada manfaat.*