Hidayatullah.com– Ribuan massa mengikuti aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/06/2020) hingga sore ini.
Menurut Ketua Umum PUSHAMI (Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia) Ombat Nasution, saat berkeliling sekitar DPR RI, mulai dari Jl Gatot Subroto, depan TVRI, belakang DPR RI, dan jalan raya arah menuju Slipi, massa terlihat padat.
“Tadi saya keliling penuh semua, ada kali peserta aksi sekarang sampai ratusan ribu,” ujar Ombat yang melihat secara langsung.
Pantauan hidayatullah.com, massa demo bertajuk “Aksi Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Komunisme” ini membeludak, menyebabkan penutupan jalan di depan gedung DPR RI.
Massa mulai memadati gerbang gedung DPR sejak pukul 13.00 WIB. Arus kendaraan yang melintas di Jl Gatot Soebroto depan Gedung DPR RI pun ditutup karena banyaknya massa yang berdatangan.
Kendaraan menuju Slipi dialihkan menuju Gedung TVRI dan di bawah flyover dekat Gerbang Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
Banyaknya peserta yang turun ke jalan ini membuat Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama), Yusuf Muhammad Martak terus mengimbau massa tetap menjaga jarak dan tidak melepas masker selama aksi.
“Masker jangan ditanggalkan, jangan dibuka ini demi kesehatan masing-masing pribadi anda dan kesehatan keluarga, karena nantinya semua yang hadir di sini akan kembali ke rumahnya masing-masing,” imbau Yusuf Muhammad Martak menggunakan pengeras suara dari atas mobil komando, Rabu (24/06/2020).
Pantauan hidayatullah.com, aksi selesai sekitar pukul 17.18 WIB. Massa bubar dengan tertib. Sebelum bubar, aksi diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Habib Muhsin.
Para tokoh berpesan agar massa terus memakai masker dan mencuci tangan.
Sebelum pulang jangan lupa pungut sampahnya untuk kebersihan dan jangan lupa berdzikir kepada Allah dan mohon ampunan Allah, pesan Ketua Umum DPP FPI Ustadz Shabri Lubis.* Azim Arrasyid