Hidayatullah.com | Pandemi tidak boleh menyebabkan pekerjaan dakwah terhenti. Hal itu telah dibuktikan oleh komunitas #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) Chapter Samarinda dengan menggelar seri Kajian Islamic Worldview Class (IWC) yang telah dimulai sejak 19 Juli 2020 silam secara daring. ITJ Samarinda tidak sendirian dalam menggelar kegiatannya yang satu ini.
“Islamic Worldview Class ini adalah buah kolaborasi ITJ Samarinda dan FSLDK Kaltimtara, juga mengajak Komunitas Sahabat Cendekia dan BISTAC,” ungkap Uswa Hili, Koordinator Chapter (Korchap) ITJ Samarinda.
Diselenggarakannya IWC ini tidak lepas dari kajian ITJ Samarinda terhadap sejumlah persoalan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
“ITJ dan FSLDK menganggap perlu adanya agenda seperti ini karena melihat fenomena di tengah-tengah umat, banyak orang yang gagal paham tentang darimana mereka berasal, untuk apa mereka diciptakan dan mau kemana mereka setelah matinya,” ujar pemuda yang punya setumpuk kesibukan, ini.
Menurut Hili, kegiatan IWC ini rupanya banyak dinanti-nantikan oleh para pemuda Muslim. Peserta yang terdaftar pun memiliki latar belakang yang cukup beragam.
“Kegiatan ini diikuti oleh banyak kalangan, mulai dari praktisi pendidikan, psikolog hingga mahasiswa S1 juga,” ungkapnya lagi.
Narasumber dari seri kajian yang bertemakan “Man as Man: Manusia Seutuhnya” ini adalah para akademisi yang dianggap ahli dalam bidangnya masing-masing.
Kelima tokoh akademisi tersebut adalah Nirwan Syafrin, Ph.D. (Wakil Rektor IV Universitas Ibn Khaldun Bogor), Dr. Fathul Lubabin Nuqul (dosen Fakultas Psikologi UIN Malang), Akmal Sjafril (mantan Koordinator Pusat ITJ), Muhammad Fadhila Azka (pengajar di Sekolah Pemikiran Islam), dan Anton Ismunanto (narasumber dalam kajian-kajian ITJ Jogja).
“Aktivitas ITJ Samarinda sejak pandemi memang sangat membanggakan, apalagi mengingat chapter ini sempat vakum cukup lama dan baru dibangkitkan kembali beberapa saat sebelum Silatnas ITJ di Jogja, Februari lalu,” ujar Randy Iqbal, Koordinator Pusat (Korpus) ITJ saat ini.*