Hidayatullah.com– Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta untuk mewaspadai yang disebutnya “virus” ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Menurut Wapres Ma’ruf, virus discontent atau ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap pemerintah harus diwaspadai, supaya tidak memicu ketidakstabilan pemerintahan di suatu negara.
“Pentingnya kita mewaspadai dan mengantisipasi timbulnya virus discontent, virus ketidakpuasan masyarakat yang bisa memicu keadaan yang tidak stabil,” sebut Wapres Ma’ruf dalam pidato kuncinya pada acara Seminar Sekolah Peserta Sespimti Polri Dikreg Ke-28 di Grand Ballroom The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (08/11/2019) kutip Antaranews.
Wapres Ma’ruf menilai, gelombang ketidakpuasan masyarakat terhadap penguasa sudah muncul di beberapa negara, antara lain di Hong Kong, Chili, dan Lebanon.
Menurut Wapres Ma’ruf, ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah itu pun pun tidak tertolong dengan penerapan kebijakan seperti perombakan kabinet sampai mundurnya pemimpin di negara-negara itu.
“Di Chili, padahal masalah yang timbul hanya kenaikan transportasi umum. Bahkan ketika reshuffle kabinet itu juga tidak menyelesaikan masalah,” sebutnya.
Begitu pula di Hong Kong, tambahnya, sumber masalahnya soal HAM, masalah ekstradisi. Tapi sampai sekarang sudah lebih dari satu bulan demonstrasinya terus berlanjut dan ekonominya lumpuh.
Sementara di Lebanon, gelombang ketidakpuasan masyarakat memaksa Perdana Menteri Saad al-Hariri mundur dari jabatannya. Akan tetapi, keputusan itu pun belum menyelesaikan persoalan di negara ini.
“Oleh karena itu, masalah virus discontent menurut saya harus diwaspadai, diantisipasi, supaya tidak terjadi seperti yang di Chili, Hong Kong, maupun Lebanon, sehingga kita bisa menjaga stabilitas bangsa dan negara,” sebut Wapres.
Wapres Ma’ruf dijadwalkan akan ke Chili pada Senin (11/11/2019) dalam rangka menghadiri pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), namun batal berangkat karena Pemerintah Chili menunda pelaksanaan pertemuan itu.*