Hidayatullah.com- Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, produksi vaksin Covid-19 oleh perusahaan produsen vaksin dan antisera milik BUMN, PT Bio Farma, dipastikan terbuat dari bahan baku yang halal. Erick berdalih bahwa PT tersebut sudah terbiasa memproduksi vaksin halal.
“Insya Allah bahan bakunya pasti halal, karena Bio Farma sudah menjadi salah satu pusat produksi vaksin halal, banyak negara-negara Timur Tengah yang sudah beli,” sebut Erick ketika berkunjung ke PT Bio Farma, di Bandung, Jawa Barat (04/08/2020) dikutip Antaranews.
Disebutkan bahwa PT itu sudah punya gedung yang siap memproduksi vaksin dengan kapasitas 100 juta unit. Pada Desember tahun ini, disebut bakal ada gedung produksi vaksin baru yang dapat memproduksi 150 juta unit vaksin.
“Artinya dengan kapasitas 250 juta, tahun depan ketika kita memproduksi vaksin, Insya Allah jumlahnya cukup, tapi kembali lagi, vaksinnya dulu yang perlu diuji klinis,” sebutnya.
Walau demikian, Menteri BUMN mengatakan bahwa sertifikasi halal untuk vaksin Covid-19 itu nantinya bakal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). PT itu katanya sejauh ini memang sudah terbiasa memproduksi vaksin dengan halal.
“Tentu untuk vaksin Covid-19 itu sertifikasi halalnya di MUI, tapi bahan bakunya dan produksi sudah siap,” klaimnya.
Menurutnya, masyarakat tak perlu ragu terhadap kualitas vaksin virus corona itu yang nantinya akan diproduksi oleh PT tersebut. Sebab menurutnya perusahaan tersebut telah cukup berpengalaman sejak tahun 1890.
Menurutnya, PT itu adalah perusahaan vaksin terbesar di Asia Tenggara. Hal itu terlihat dari kemampuan BUMN ini memproduksi vaksin sebanyak dua miliar unit.
“Jadi artinya kalau nanti vaksin Covid-19 ini benar-benar uji klinisnya baik, Insya Allah masyarakat jangan sampai meragukan, jadi cerita Bio Farma itu dimulai sudah cukup lama dan diakui dunia,” klaim Erick. “Tentu untuk vaksin Covid-19 itu sertifikasi halalnya di MUI, tapi bahan bakunya dan produksi sudah siap,”tambahnya.*