Hidayatullah.com– Akun mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Muhammad Said Didu, mengungkapkan bahwa akun Twitter Prof Din Syamsuddin telah diretas sejak kemarin lusa, Senin (17/08/2020). Hal ini diungkapkan akun Said Didu lewat Twitternya kemarin, Selasa (18/08/2020).
Menurut akun Said Didu, Din terakhir me-mention-nya di Twitter pada tanggal 26 Juni 2020.
“Ternyata akun Pak Din @OpiniDin sejak kemarin (lusa, Senin, 17/08/2020, red) dihack dan dikendalikan oleh orang lain sejak kemarin. Mention terakhir dari beliau tgl 26 Juni,” tulis akun Said Didu @msaid_didu, Selasa (18/08/2020) pantauan hidayatullah.com pada Rabu (19/08/2020) sekitar pukul 09.11 WIB.
“Mention stlh itu adalah mention orang yg mengambil alih akun tersebut,” tulis Said Didu masih dalam twit yang disematkan itu.
Pada tanggal 17 Agustus 2020 alias kemarin lusa, Senin, akun @OpiniDin mengunggah sebuah meme terkait rencana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Pada meme tersebut ada tulisan berhuruf kapital semua, bunyinya: “Ambil alih pemerintahan ke tangan rakyat! Cabut rezim zalim Jokowi!”, dengan latar belakang gambar siluet wajah Said Didu. Unggahan meme ini disertai unggahan tulisan “Mas Said Didu yang tadi juga mengikuti pembahasan terakhir juga akan menjadi deklarator kita.” Rupanya, unggahan ini, menurut Said Didu adalah pencatutan oleh peretas akun Din. “Itu karangan pihak yg bajak akun prof @OpiniDin. Saya tdk pernah menyatakan itu,” tulis Said Didu di Twitternya, semalam.
Sementara itu, warganet mengungkap jejak digital terkait peretasan akun Din Syamsuddin. Warganet membandingkan antara twit asli dari Din dengan twit yang ditengarai dari peretas akun Din. Perbedaannya, menurut warganet, yaitu pada aplikasi yang digunakan untuk mengunggah twit.
Penelusuran hidayatullah.com, pada 26 Juni 2020 akun @OpiniDin mengunggah twit dengan melalui “Twitter for iPad”, berdasarkan keterangan Twitter.
Sementara, pada tanggal 17 Agustus 2020, akun @OpiniDin mengunggah twit melalui “Twitter Web App” sebagaimana keterangan Twitter. Pada tanggal inilah diduga akun Din sudah di luar kendali pemilik aslinya.
“(Itu perbedaan, red) sebelum dihack dan sesudah..,” tulis akun Jaenasti puelitic @Tan_Markonah2 yang mengunggah analisa perbedaan kedua twit tersebut.
https://twitter.com/Tan_Markonah2/status/1295718361196879875
Diketahui, Said Didu dan Din Syamsuddin sama-sama merupakan deklarator KAMI. Deklarasi ini digelar di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa kemarin. Pasca acara deklarasi KAMI, akun Twitter Prof Din diretas.
Kabar peretasan akun Ketua Wantim Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu beredar pada Selasa (18/08/2020) malam di berbagai media sosial, beberapa jam setelah Prof Din dan banyak tokoh mendeklarasikan KAMI.
Pantauan hidayatullah.com, pada Selasa malam beredar meme yang menginformasikan bahwa akun Twitter Din Syamsuddin telah diretas.
“Urgent! Perlu diumumkan kepada khalayak bahwa: Akun Twitter Din Syamsuddin @OpiniDin Tidak lagi dalam penguasaan Prof. Dr. Din Syamsuddin. Oleh karena itu dimohon hati-hati terhadap seluruh isi, baik gambar, audio maupun visual dalam postingan akun tersebut,” bunyi tulisan pada meme tersebut namun tidak disebutkan siapa yang bertanggung jawab membuatnya.
Prof Din telah membenarkan bahwa akunnya itu telah diretas.
“Ya benar,” katanya kepada hidayatullah.com saat dikonfirmasi apa benar Twitter-nya telah diretas.*