Hidayatullah.com- Virus game judi online saat ini kembali mewabah di Aceh. Sementara pemerintah dan pemilik warung kopi justru membiarkan di depan mata judi dalam genggaman anak muda tersebut.
Jika dulu ada game judi terkenal dengan nama zynga poker, kini game
judi baru dengan nama “Higgs Domino Island-Gaple QiuQiu Poker Game
Online” yang eksis sejak 2018 menjadi permainan gratis terpopuler di platform Android.
Sampai saat ini sudah di-download lebih dari 10 juta kali. Game ini pun digemari mulai anak-anak sampai orang dewasa. Namun Pemerintah Aceh, Dinas Kominfo dan MPU Kota Banda Aceh diam saja melihat fenomena judi ini. Demikian diungkap Masyarakat Informasi & Teknologi (MIT) Aceh.
“Fatwanya sudah ada, permainan judi online ini terang-terangan dimainkan di ruang publik, bahkan para orang tua pun apatis tidak sadar tiap hari anaknya main judi,” ujar Direktur Eksekutif MIT Aceh, Teuku Farhan di Banda Aceh, baru-baru ini dalam rilisnya diterima hidayatullah.com pada Rabu (02/09/2020).
Dijelaskannya, game judi online ini ibarat virus dengan cepat populer di kalangan pengguna HP Android. Dan seperti virus, game ini punya efek menular dan berdampak buruk bagi penggunanya. Mulai dampak fisik, finansial sampai psikis.
“Game judi asal China ini sangat mudah dimainkan dibanding game perang-perangan dan kekerasan sehingga pemain mudah sekali kecanduan yang berakibat buruk bagi pemainnya, mulai memburuknya kesehatan tubuh, menyebabkan gangguan kejiwaan sampai menyerang masalah akidah.
Bahkan, ada pemain yang sampai rela bermain game ini di kuburan China
dengan alasan cari hoki. Bahkan dalam game ini ada istilah “sedekah” yang akrab ditemukan dalam agama Islam. Memanipulasi seakan game ini
terkesan islami,” ungkap Teuku Farhan.
Sama seperti permainan judi di dunia nyata, di kasino-kasino, uang yang digunakan untuk bermain game ini mudah sekali hilang dalam sekali sentuh. Juga sebaliknya, jika menang akan mendapatkan untung besar
dengan waktu singkat.
Mirisnya, kata dia, toko-toko pulsa dan warung kopi memfasilitasi jual beli chip
game judi online ini.
Disebutkan, berdasarkan kesaksian seorang mahasiswa yang mengaku tidak tertarik bermain game perang-perangan dan jenis lain di Android, tapi sekali
bermain game judi Higgs Domino ini bisa kecanduan.
Kecanduan game judi ini diduga melebihi game perang-perangan dan kekerasan yang juga sudah difatwakan haram oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.
Di Nepal, sebutnya, negara mayoritas beragama Hindu resmi melarang game
kekerasan PUBG. Game ini sudah difatwakan haram oleh MPU Aceh.
“Tapi sampai saat ini Dinas Kominfo Aceh tidak memblokir, membiarkan generasi emas rusak walau sudah ada fatwa haram di Aceh, pemerintah terkesan tak peduli kehendak rakyat,” terangnya.
Fatwa haram game judi online juga sudah dikeluarkan oleh MPU Aceh tapi
ungkapnya diabaikan oleh Pemerintah Aceh khususnya Dinas Kominfo dengan alasan yang menyesatkan publik yakni tidak bisa diblokir dan wewenang pusat.
Pembodohan publik seperti ini harus dihentikan.
“Pemerintah Aceh punya otoritas, dapat meminta operator internet di wilayah Aceh untuk memblokir game judi online dan kekerasan yang sudah difatwakan haram oleh MPU Aceh karena ini sudah diputuskan ulama dan merupakan kehendak rakyat. Jika tidak bersedia, silakan usir operator dari bumi Aceh karena tidak menghormati syariat di Aceh,” tegas Farhan.
Disebutkannya, aplikasi game judi wajib diblokir sebagaimana situs-situs pornografi, aplikasi NetFlix yang berhasil diblokir dan diminimalisir oleh pemerintah begitu juga dengan aplikasi “Kitab Suci Aceh” yang berhasil diblokir beberapa waktu lalu.
Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Selasa 3 Juli 2018 juga pernah resmi memblokir aplikasi Tik Tok (Kominfo.go.id). Ini katanya bukti apapun aplikasi di berbagai platform bisa diblokir.
Pemerintah Jangan Biarkan Bala Bagi Generasi Muda
Ulama Muda Aceh, Dr Tgk Amri Fatmi Anziz, Lc dalam khutbah Jumat di
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Jumat (28/08/2020) dengan topik
‘Identitas Keislaman Aceh’ bahkan disebutkan secara khusus menekankan tentang bahaya game judi ini bagi generasi penerus.
Jangan sampai identitas Islam Muslim di Aceh hilang karena ketidakpedulian pemerintah dan masyarakat terkait fenomena game judi online yang dipraktikkan terang-terangan tanpa merasa malu lagi bermain judi.
“Lebih baik anak menangis di dalam kamar sepuasnya daripada kelak kita yang akan menangisi moral buruk anak di masa mendatang. MPU Kota Banda
Aceh diharapkan bertindak menginisiasi pemberantasan judi online ini,”
pinta Ustadz Amri.
Sebelum terlambat, ia mengharapkan Pemerintah Aceh khususnya Dinas
Kominfo Aceh harus bertindak tegas memblokir permainan (game) judi
online yang meresahkan masyarakat.
“MPU Aceh sudah memfatwakan game judi online dan game kekerasan seperti PUBG dan sejenisnya haram. Gunakan kekhususan Aceh, adat dan syariat agar agama di Aceh tetap tegak, demi menyelamatkan generasi
Aceh,” pungkasnya.
Sementara itu Ustadz Fathurrahman mengatakan, Judi dilarang keras dalam
Islam karena dampaknya luas.
“Resiko judi itu sangat besar, efek negatifnya banyak. Dapat membuat seseorang malas, berangan angan panjang, mementingkan diri sendiri, sukar menerima nasihat, wajah kusut masai, hilangnya tanda kesalehan, tamak, akal jadi error, mati suul khatimah, kalau tidak bertobat bahaya besar, ” ungkap Fathurrahman, dai asal Padang lulusan Tarim, Yaman yang kini mengajar di sebuah pesantren di Malaysia.*