Hidayatullah.com—Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin menyampaikan agar polisi jangan mudah percaya dengan alasan gila terkait aksi Aldin Andria (24), pemuda yang telah menusuk Syekh Ali Jaber saat sedang ceramah.
Din khawatir jika keterangan itu diambil mentah-mentah oleh pihak polisi, penyelidikan kasus penusukan tersebut akan dihentikan.
“Polri jangan terlalu mudah percaya dengan pengakuan orang tua pelaku bahwa pelaku sudah empat tahun mengalami gangguan kejiwaan,” kata Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa (15/09/2020).
Din, mengatakan terdapat banyak kesaksian yang beredar luas di media sosial bahwa tersangka Alpin tidak gila, sebab sering bermain media sosial, muncul di tempat umum sebagai orang waras dan contoh lainnya. Polisi, kata dia, jangan meremehkan kesaksian-kesaksian tersebut dan tidak boleh menganggap remeh.
“Tidaklah masuk akal sehat jika ada seorang gila merencanakan suatu perbuatan dengan mendatangi sebuah acara, berpakaian rapi dengan sengaja membawa pisau dan kemudian menuju sasaran tertentu, kecuali ia adalah seseorang yang waras dan patut diduga merupakan suruhan dari pihak yang memiliki tujuan tertentu,” ungkap Din.
Untuk itu, Din mendesak agar Polri segera mengusut tuntas kasus penusukan itu dan menyingkap jika ada dalang di balik tindakan kekerasan itu.
“Kami meyakini bahwa tindakan penikaman itu adalah bentuk kriminalisasi terhadap ulama/tokoh Islam dan dirasakan merupakan bagian dari skenario terorisasi terhadap ulama dan tokoh Islam,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Syekh Ali Jaber ditusuk oleh orang tidak dikenal saat tengah berdakwah di Masjid Falahuddin, Kelurahan Sukajawa Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB), Kota Bandar Lampung, Minggu (13/09) kemarin.
Belakangan diketahui, pelaku penusukan tersebut diduga mengidap gangguan kejiwaan. Berdasar keterangan orang tua tersangka, pria tersebut mengidap gangguan kejiwaan sejak tahun 2016. Namun, hingga kini polisi belum dapat memastikan terkait riwayat kejiwaan tersangka. Rencananya, tersangka akan diperiksa kejiwaannya di Biddokkes Polda Lampung hari ini.* Azim Arrasyid