Hidayatullah.com—Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Aboe Bakar Alhabsyi berharap pengerahan para preman pasar guna memutus rantai penyebaran Covid-19 tidak terjadi. “Saya harap hal itu tidak terjadi, karena sangat rawan sekali memberikan kewenangan kepada para preman pasar,” kata Habib Aboebakar melalui keterangan tertulisnya, Rabu (16/09/2020).
Menurut anggota komisi III DPR ini, jika yang memberikan kewenangan ini adalah aparat penegak hukum. Seolah apa yang dikerjakan preman pasar, akan menggantikan fungsi penegakan hukum.
“Ini bisa repot. Harus diingat, bahwa pendisiplinan protokol kesehatan adalah bagian perintah Presiden kepada Kapolri. Perintah itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 06 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19,” ujarnya.
Artinya, kata Aboe, ada delegasi kewenangan yang diberikan Presiden kepada Kapolri secara langsung. Secara khusus Kapolri diperintahkan Presiden untuk mengefektifkan upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran protokol kesehatan.
“Jika selanjutnya perintah Presiden ini kemudian dilimpahkan kepada preman pasar, tentunya akan mengundang tanya untuk masyarakat. Ada apa dengan satuan Kepolisian kita sendiri?,” ucapnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyampaikan jangan sampai publik menilai Kepolisian sudah angkat tangan dan tidak mampu lagi menjalankan perintah presiden ini. Sehingga yang dilakukan adalah merekrut preman pasar untuk menggantikan tugas yang telah diberikan oleh Presiden, demikian Habib Aboebakar.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebelumnya, ide Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono yang rencananya akan menggandeng preman pasar untuk mengawasi warga dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker. Pelibatan para preman untuk menggiatkan pencegahan munculnya klaster pasar.
“Di situ kan ada jeger-jegernya di pasar, kita jadikan penegak disiplin tapi tetap diarahkan oleh TNI-Polri dengan cara-cara humanis,” kata Gatot di Polda Metro Jaya, pekan lalu.* Azim Arrasyid