Hidayatullah.com– DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mempolisikan pegiatan media sosial Permadi Arya alias Abu Janda. Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama resmi melaporkan Permadi Arya ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait dugaan rasis terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
“DPP KNPI resmi melaporkan Permadi Arya (Abu Janda) ke Mabes Polri. Insya Allah kebenaran akan menang… doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia pasti akan menjadi berkah bagi KNPI. @jokowi @DivHumas_Polri @dppknpiofficial @Kemenkumham_RI @Kemenpora_RI #TangkapAbuJanda,” kata Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama di akun Twitter, Kamis (28/01/2021) pantauan hidayatullah.com.
Selain itu, KNPI juga meminta dukungan dan doa kepada masyarakat terkait aduan mereka ke polisi tersebut.
“Mari seluruh pemuda dan rakyat Indonesia yang rindu akan keadilan dan kebenaran. Saya menghimbau untuk bersama-sama mendukung Polri dengan menggaungkan #TangkapAbuJanda #KNPIuntukRAKYAT,” ujar Haris.
Selain itu, Haris sempat mencuit perihal kesiapan dirinya jika memang harus ditangkap karena melawan orang yang rasis. “Jika memang saya harus ditangkap karena melawan orang rasis dan pemecah belah persatuan seperti ini maka saya ikhlas,” ungkapnya.
“Tapi saya dan seluruh rakyat Indonesia masih yakin POLRI akan menegakkan hukum yang adil dan menjaga persatuan di Indonesia,” sambungnya.
Baca: Warganet Tantang Kapolri Baru Tangkap Permadi Arya yang Diduga Sebarkan Rasisme
Baca: HNW Dukung Kapolri Listyo Terapkan Presisi di Kasus-kasus Hukum, Tak Cuma Ambroncius
Sebelumnya diberitakan, Abu Janda lewat media sosial Twitter miliknya, diduga mengejek Natalius Pigai dengan sebutan evolusi.
“Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belom kau?” kata Permadi.
Terakhir, Haris cukup menyangkan pernyataan dinilai rasis tersebut, meski berbeda pilihan politik tapi tidak pantas melempar kalimat seperti itu.
“Meski berbeda dukungan politik. Tidak pantas melontarkan kata-kata rasis. Orang semacam Abu Janda harus segera ditangkap. Ini juga merusak citra pemerintah Jokowi,” tegas Haris.*