Hidayatullah.com- Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah Bambang Wuryanto menginstruksikan kader partai tersebut agar mengerem kerakusan. Bambang Pacul, sapaannya, menyampaikan kadernya yang menjadi kepala daerah terkait dengan upaya pencegahan tindak pidana korupsi.
“Remlah rasa rakus dan internalisasikan nilai-nilai Pancasila, kalau itu bisa ‘match’ saya kira korupsi turun,” ujar Bambang Pacul setelah rangkaian acara HUT Ke-48 PDIP di kantor DPD PDIP Jawa Tengah Semarang, Ahad (28/02/2021).
Hal itu disampaikan Bambang Pacul menanggapi penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (26/02/2021). Nurdin diketahui merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
“Saya tidak curiga, tapi sebagai orang politik kadang-kadang kita punya prasangka. Sepengetahuan saya, Gubernur Sulsel ini gubernur yang santun, sering beri ceramah, menurut ‘feeling’ saya ini orang baik, tapi orang baik di politik itu tidak cukup, kadang dia mendapat kekuasaan bisa kadang-kadang lupa, bisa juga kekuasaan diincar oleh orang lain,” sebutnya dikutip dari Antara.
Baca: Diduga Terima Rp5,4 Miliar, KPK Jadikan Gubernur Sulsel Tersangka, Ditahan 20 Hari
Menurut Bambang, alat untuk menjatuhkan orang lain bisa melalui penegakan hukum. “Kadang-kadang lho ya, saya tidak mengatakan semuanya, tapi kita semua harus tegak lurus dengan hukum, dan yang tidak boleh dilanggar adalah hukum tertulis dan hukum alam,” sebutnya.
Bambang Pacul menilai yang paling utama dalam mencegah tindak pidana korupsi yaitu pembangunan karakter manusia. Karakter yang bagus, sebutnya, tentu memahami bahwa ketika mengambil hak orang lain itu adalah keliru dan kalau melakukan tindak pidana korupsi itu berarti mengambil hak rakyat.
“Jadi kalau korupsi itu mengambil hak orang lain, dan di dalam Pancasila itu namanya tidak berpikir adil dan tindakannya kurang beradab,” kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan ini.*