Hidayatullah.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, hari ini, Rabu (03/03) mulai melaksanakan vaksinasi perdana terhadap 500 pengurus terdiri dari Pimpinan Harian sampai Anggota Komisi, Badan, dan Lembaga di MUI.
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan vaksinasi di MUI ini bertujuan agar memberikan teladan kepada masyarakat, bahwa ulama di MUI juga ikut melaksanakan vaksin, sebagai bentuk hifdzun nafs.
“Hari ini MUI melakukan vaksinasi perdana dengan peserta 500 orang. Tujuan vaksinasi ini, pertama, merupakan ikhtiar pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga dapat memutus mata rantai penularan Covid-19. Kedua, ini juga sebagai contoh yang baik (qudwah hasanah) bagi masyarakat umum,” kata Amirsyah Rabu (03/03/2021) pagi.
Dia berharap, setelah di MUI Pusat, selanjutnya akan ada vaksinasi terhadap pengurus MUI se-Indonesia. Vaksinasi pada hari ini, lanjutnya, juga akan ditinjau langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. “Harapannya agar Kemenkes dapat memfasilitasi vaksinasi secara lengkap,” ujarnya.
Pengurus MUI dan jajaran dibagi ke dalam masing-masing kelompok yang terdiri dari 30 orang. Masing-masing kelompok itu memiliki jadwal berbeda mulai pagi sampai sore hari. Vaksinasi akan dilaksanakan di halaman parkir MUI Pusat.
Sekretaris Tim Nasional Peduli Covid-19 MUI M Ziyad menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi akan dimulai jam delapan pagi. Tim vaksinator berasal dari Puskesmas Menteng, Rumah Sakit Haji, dan satu Mini ICU dari Rumah Sakit Islam Jakarta.
“Kami akan membagi gelombang dari peserta vaksin, yang kalau kita hitung menurut menjelasan, satu jam itu ada meja pendaftaran, kemudian ada meja screening, di tempat screening tersebut akan ada enam belas pertanyaan terkait riwayat penyakit,” ujarnya.
Ziyad mengatakan, vaksinasi ini akan aman karena bagi yang punya riwayat penyakit jantung, asma, darah tinggi, maupun struk diharapkan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokternya. Apabila dokter langganan menyetujui divaksin, maka diperbolehkan untuk mengikuti vaksin. Pasca vaksinasi selesai, para peserta diminta menunggu setengah jam untuk melihat adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak.
“MUI melibatkan SDM internal untuk keperluan non media. SDM tersebut akan dibriefing oleh tim Kementerian Kesehatan. Kami juga sudah bekerjasama dengan Telkom agar koneksi WiFi lancar sehingga bisa terhubung dengan pusat data nasional, supaya tidak mengganggu,” jelasnya.*
Baca juga: Sekjen MUI Amirsyah Tambunan Ikut Vaksinasi Covid-19 Perdana di Istana Negara