Hidayatullah.com — Longsor dan banjir bandang terjadi di Desa Nelelamadiken, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Ahad (04/04/2021) dini hari.
Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli meminta pemerintah pusat turun tangan membantu mengatasi banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah desa di daerahnya. Ia mengatakan jika saat ini belum ada bantuan sedikit pun dari pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat harus turun tangan. Negara kita jangan tidur bencana begini,” ucap Agustinus seperti dikutip dari CNNIndonesia, Minggu (04/04/2021).
Hal lain, kata Agustinus pemerintah daerah tidak mempunyai sumber daya yang cukup untuk menangani bencana banjir yang parah.
Agustinus juga mengungkap bencana tersebut mengakibatkan kerugian materiil. Agustinus mengatakan sejumlah rumah warga dan bangunan lain terendam, hanyut dan hancur.
Berdasarkan pantauannya, delapan jembatan penghubung antar kecamatan rusak. Imbasnya, proses evakuasi terhambat.
“Karena jembatan putus, evakuasi dilakukan dengan alat seadanya,” terangnya.
Dengan kondisi seperti itu, Agustinus sudah melakukan upaya komunikasi dengan pemerintah pusat secara jarak jauh. Ia berharap pemerintah pusat bisa bergerak secepatnya.
“Belum ada [tindakan pemerintah pusat], baru komunikasi by phone, online dan sebagainya. Untuk itu kami minta perhatian pemerintah pusat, sebisa mungkin dana tanggap darurat, peristiwanya darurat kemudian dana-dana untuk rekonstruksinya,” ucapnya.
Berdasarkan data yang diikuti Hidayatullah.com saat ini 63 warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tewas tertimbun longsor yang diakibatkan banjir bandang.
“Yang dievakuasi 23 orang dan masih ada yang masih tertimbun,” ujar Agustinus dikutip dari Kompas, Minggu (04/04/2021).
Agustinus menjelaskan ada tiga daerah yang terdampak banjir di Flores Timur, Nusa tenggara Timur, yaitu Kecamatan Wotan Ulumado, Ile Boleng dan Adonara Timur.
“Adonara Timur itu empat orang korban meninggal dunia sudah dievakuasi semua,” jelasnya.
Adapun, berdasarkan data sementara dari BPBD Flores Timur, dilaporkan 40 rumah di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tertimbun longsor akibat dari meningkatnya curah hujan di daerah itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfonsus H Betan mengatakan saat ini petugas BPBD di lapangan masih melakukan pendataan.
“Ada sekitar 40 rumah yang tertimbun longsor, dan ada kurang lebih 100 warga di kecamatan itu dilaporkan keluarganya hilang diduga tertimbun longsor,” katanya di Kupang, seperti melansir media Tirto, Minggu.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tertimbun tanah longsor saat sedang berada di dalam rumah, Minggu (04/04/2021) dini hari. Longsor disebabkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Sabtu.*