Hidayatullah.com–Harus diingat, bahwa persoalan Palestina adalah masalah keagamaan sekaligus masalah kemanusiaan yang harus segera ditanggulangi. Jutaan umat muslim Indonesia, melalui sejumlah lembaga kemanusiaan, sangat antusias berdonasi materi untuk rakyat Palestina yang diagresi militer penjajah ‘Israel’. Dalam hitungan beberapa hari saja, jumlah bantuan donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai puluhan milyar rupiah. Bantuan ini menunjukkan, bahwa umat muslim Indonesia sangat peduli terhadap nasib rakyat Palestina yang masih dijajah.
Demikian pernyataan Sekjen Dewan Pertimbangan MUI Pusat, Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA., dalam konferensi pers program “Indonesia Bela Palestina”, yang diselenggarakan di auditorium Islam Center AQL, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat menjelang sore (28/5).
Menurut Muhammad Zaitun Rasmin, yang akrab dipanggil Ustadz Zaitun Rasmin atau UZR, bahwa problematika yang dihadapi Palestina merupakan masalah keagamaan. “Hal ini karena penjajah ‘Israel’ yang beragama yahudi, secara terang-terangan menodai Palestina, tanah suci umat muslim, dan berusaha menghancurkan masjid al-Aqsha. Padahal (masjid) al-Aqsha adalah kiblat pertama umat muslim, juga merupakan masjid tersuci ketiga setelah masjid al-Haram (Mekkah) dan Masjid Nabawi (Madinah),” kata Zaitun Rasmin.
Zaitun Rasmin melanjutkan, bahwa sejak dijajah ‘Israel’, rakyat Palestina yang muslim mengalami berbagai kedzaliman. “Sehingga kepedulian yang ditunjukkan (umat muslim Indonesia) adalah kepedulian atas dasar keagamaan. Mereka (umat muslim Indonesia) marah saudara seagamanya di Palestina didzalimi,” ujar ketua umum DPP Wahdah Islamiyah ini.
“(Problematika) Palestina juga merupakan masalah kemanusiaan, karena bangsa Palestina masih dijajah. Bukankah kalimat pertama Pembukaan UUD’45 menegaskan, bahwa sesungguhnya penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan memang terdapat banyak pelanggaran HAM yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian, yang dilakukan penjajah ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina,” jelas Zaitun Rasmin.
Lagipula, lanjut Zaitun Rasmin, selain melaksanakan amanah UUD’45 yang disusun para pendiri Indonesia, bantuan untuk Palestina merupakan wujud politik balas budi kita (bangsa Indonesia) yang
Zaitun Rasmin merasa kecewa kepada segelintir kecil orang yang menentang pnggalangan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina, dengan alasan yang tidak masuk akal. “Siapa pun yang masih punya akal sehat, pasti sadar, bahwa (problematika) Palestina harus ditanggulangi karena penjajah ‘Israel’ senantiasa melakukan kedzaliman yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Penjajahan oleh ‘Israel’ juga harus dihentikan karena bertentangan dengan sila kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab,” kata ketua majelis ulama dan da’i se-Asia Tenggara ini.
Sebagai informasi, konferensi pers ini juga dihadiri sejumlah tokoh muslim nasional, seperti KH. Bachtiar Nasir, KH. Fadlan Garamathan, dan KH. Fahmi Salim. Selain itu, wakil ketua MPR-RI, Dr. KH. Hidayat Nur Wahid, dan sejumlah pimpinan ormas Islam juga bergabung dalam konferensi secara daring melalui aplikasi Zoom.*