Bantuan sosial, katanya, tak mungkin ditanggung oleh pemerintah sendiri. Akan tetapi, gotong-royong bersama masyarakat dan sejumlah instansi lainnya diperlukan pula dalam menghadapi pandemik ini.

“Bansos ini tidak mungkin ditanggung pemerintah sendiri sehingga gotong royong masyarakat, termasuk civitas academica UGM ini di bawah pimpinan pak rektor membantu mereka-mereka yang kurang beruntung akibat kebijakan PPKM ini,” ujar Menko dikutip laman Antara News.

Ia juga mengatakan bahwa sedekah masker juga perlu menjadi perhatian, mengingat tak sedikit warga yang menganggap masker sebagai barang yang mahal.

Menurutnya, apa pun istilah yang dipakai, baik PPKM darurat atau PPKM super darurat, selama masyarakat enggan berkompromi menahan diri melanggar prokes maka penanganan COVID-19 tidak akan berhasil.

Menurutnya, kalau tak menyadari bahwa prokes merupakan hal yang utama, maka penanganan pandemi Covid-19 tidak berhasil.*