Hidayatullah.com—Hari Ahad, 8 Agustus 2021, PD Muslimat Hidayatullah Banjarnegara menggelar Rakerda Mushida yang pertama. Dalam sambutannya Zulani,S.S.S.Pd selaku ketua DPW Muslimat Hidayatullah Jawa Tengah mengucapkan rasa syukur sedalam-dalamnya karena Allah memberikan kesempatan untuk kita semua bisa ambil peran dalam perjuangan menuju terwujudnya tegaknya Peradaban Islam melalui organisasi Muslimat Hidayatullah ini.
Dengan hadirnya calon-calon kader menjadi penyemangat lebih bagi Muslimat Hidayatullah Banjarnegara yang akan menjadi penguat PD Mushida Banjarnegara. Kepada para Muslimat Hidayatullah Banjarnegara, Zuliani menyampaikan bahwa dengan diiringi rasa syukur Alhamdulillah Rakerda Mushida merupakan rangkaian Konsolidasi pertama mencetuskan program-program yang bermanfaat bagi umat. Menurutnya, konsolidasi awal perlu diikuti dengan konsolidasi-konsolidasi berikutnya dengan diiringi mujahadah sehingga dengan mujahadah tersebut bisa bernilai sebagai amal sholih di sisi Allah.
Dalam konsolidasi-konsolidasi berikutnya Zuliani menekankan untuk dipastikan adanya koordinasi yang baik, nyaman yang terjalin antara DPD Hidyatullah dengan Muslimat Hidayatullah, karena DPD Hidayatullah merupakan Induk yang punya peran untuk membimbing PD Muslimat Hidayatullah Banjarenegara untuk terus maju.
“Alhamdulillah DPD Banjarnegara dalam sekian tahun telah membuktikan eksistensinya. Insya Allah PD Mushida dengan eksistensi DPD-nya akan ikut terus maju bersama, sehingga nanti akan melahirkan kader-kader dari PD Muslimat Hidayatullah di Banjarnegara,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah Hidayatullah Banjarnegara Imam Suja’i dalam sambutanya menyampaikan bahwa Muslimat Hidayatullah agar memastikan jatidiri visi misi, arah kebijakan dalam menghadapi tantangan kedepan yang lebih berat. “Muslimat Hidayatullah dituntut fokus dan serius dalam menjalankan peran, tugas dan fungsinya dalam rangka terwujudnya visi terbangunya keluarga Qur’ani menuju peradaban Islam,” katanya.
Tantangan adanya jumlah anggota yang bertambah baik dari rekruitmen jalur formal, maupun informal membutuhkan perhatian dan program pembinaan secara intensif. Sehingga program gerakan tarbiyah bisa secara massif, ujarnya.
Suja’i menambahkan, bahwa Muslimat Hidayatullah memiliki banyak peran. Peran utama adalah sebagai istri dalam mendukung dakwah suami melahirkan kader yang tangguh. Untuk itu dalam menjalankan peranya sebagai Ibu rumah tangga, harus berbagi peran sebagai murobbiyah dan da’iyah secara simultan, proporsional, dan tidak ada yang ditelantarkan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebagaimana sosok-sosok ummahatul mu’minin Mushida adalah istri-istri yang tangguh, ibu-ibu teladan pada saat yang sama mereka adalah murobbiyah dan da’iyah yang tangguh. Lebih lanjut Imam Suja’i menambahkan bahwa integritas kader konsistensinya akan tercapai dengan menjadikan jatidiri hidayatullah sebagai fikrah, paradigma dan karakter bagi Muslimat Hidayatullah.*