Hidayatullah.com — Juru Bicara Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Erlina Burhan mengungkap bahwa virus Covid-19 memiliki sifat terus bermutasi. Dia menuturkan nama virus itu akan terus bertambah.
“Apapun variannya, jadi bahkan bahwa virus ini kan memiliki sifat akan terus bermutasi, kalau terus terjadi infeksi, penularan, makin meningkat maka potensi untuk terjadi mutasi itu akan ada,” ungkap Erlina seperti dikutip dari Youtube BNPB, Jumat (01/10/2021).
“Dan ingin saya sampaikan, apapun varian baru tersebut bahkan kalau huruf Yunani habis untuk menamainya, sekarang kan namanya Alpha, Beta, Gamma, Delta, Iota, Epsilon, Kappa, Lambda, dan bahkan yang terbaru adalah Mu, nggak apa-apa sampai habis huruf Yunani saking banyaknya varian, yang penting tidak masuk ke dalam tubuh kita,” lanjutnya.
Meski begitu, Erlina menerangkan bahwa virus akan mati jika tidak masuk ke dalam tubuh manusia. Virus akan bertahan beberapa jam atau sehari saja jika menempel di benda-benda mati.
“Karena virus ini, apapun variannya kalau ada di benda-benda mati tidak masuk dalam tubuh, dalam tubuh benda hidup seperti sel manusia akan hidup, kalau ada di benda-benda mati apakah di tanah, di meja, di kursi, itu beberapa jam atau paling beberapa hari tidak aktif atau kita bisa mengatakan sebagai mati. Jadi tidak masalah,” ujarnya.
Erlina menjelaskan supaya tidak masuk ke dalam tubuh, maka perlu penerapan 3M memakai masker, sekarang kita menjaga jarak, mencuci tangan, lalu ditambah lagi dengan menghindari kerumunan, minimalisir mobilisasi. “Masih banyak ikhtiarnya selain 3M, 5M, ada 3T dari pihak pemerintah testing, tracing juga treatment, dan vaksinasi,” terangnya.
“Satu lagi yang barangkali perlu kita usahakan adalah bahwa cakupan vaksinasi kita masih di angka 24%. Padahal target kita 70%. Jadi hal itulah yang membuat kita harus waspada. Caranya bagaimana? Back to basic, 3M tadi. Kalau perlu 5M. Vaksinasi ditingkatkan, sistem imun dinaikkan, jaga kesehatan mental,” pungkasnya.*