Hidayatullah.com — Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas cukup khawatir dengan minat generasi muda muslim saat ini yang lebih tertarik bicara politik ketimbang bicara soal perekonomian. Ia melihat masa kini yang diperlukan justru yang mampu menjadi enterpreneur atau wirausaha muda.
“Kita ini mayoritas muslim tapi kita tidak menjadi penentu. Dari elit strategis tidak ada umat Islam, 10 orang terkaya hanya Chairul Tanjung, dari 50 orang hanya 5 sampai 6 orang yang Muslim,” ungkap Anwar seperti melansir laman resmi Muhammadiyah, Senin (04/10/2021). Dalam acara yang diselenggarakan Pemuda Muhammadiyah Bali dan Kemenko PMK.
Pria yang akrab disapa Buya Abbas ini mengaku prihatin, ironis, sebab Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tapi justru memiliki jumlah pengusaha muslim yang sangat sedikit. Keadaan ini menurutnya berdampak pada berbagai kebijakan publik. “Menurut Noam Chomsky, penentu sebuah negeri bukan politisi, birokrat, tentara, atau polisi, tapi pemilik kapital atau pemilik sumberdaya,” bebernya.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menuturkan bahwa semangat jiwa wirausaha generasi muda muslim harus dinyalakan kembali. “Sampai hari ini kita memang sudah berperan, dan Muhammadiyah dahulu unggul dalam semua lini, sekarang tidak lagi unggul di semua lini, bukan berarti tidak maju, tapi gerak orang lain lebih cepat dari Muhammadiyah,” tuturnya.*