Hidayatullah.com—Umat Islam harus melihat persoalan di Palestina dengan kacamata iman. Hal ini disampaikan aktivis kemanusiaan asal Indonesia yang tinggal di Jalur Gaza, Muhammad Husein Gaza, Lc.
Menurut pria kelahiran Bogor, Jawa Barat ini, penting memahami bahwa Palestina adalah urusan umat Islam seluruh dunia. “Urusan bangsa Palestina bukan hanya urusan rakyat palestina semata, namun urusan kita semua. Konflik yang ada di Palestina juga bukan masalah teritorial semata melainkan masalah eksistensi,” ungkapnya kepada seluruh santri Luqman al Hakim PP Hidayatullah Surabaya, jamaah.
Ia juga menceritakan, ketika terjadi serangan zionis-‘Israel’ pada tahun 2021 pada malam hari, itu merupakan serangan terbrutal selama satu minggu terakhir dan ratusan roket dari dua unit pesawat tempur zionis membombardir habis wilayah di Gaza.
“Ratusan roket dari pesawat tempur dan tank-tank baja yang dikonsentrasikan di perbatasan, benar-benar memborbardir habis wilayah Gaza,” kisahnya dalam kajian bertemakan ‘Kabar Cinta Dari Palestina’.
Ia juga memperlihatkan kepada hadirin sebuah video paca terjadi serangan oleh zionis yang berhasil dipukul mundur oleh mujahid Palestina dan berhasil merayakan kemenangan. “Kita lihat di belakang saya, ratusan warga di Jalur Gaza bagian tengah tepatnya di sebuah kota Medina Azahara turun ke jalan bersama anak-anaknya, semua turun kejalanan untuk merayakan kemenangan ini, dan ini terjadi di seluruh wilayah jalur Gaza,” katanya.
Acara ini diselenggarakan menyambut awal Februari, tahun 2022 oleh Pemuda Hidayatullah (Pemhida) Surabaya, berkolaborasi bersama International Networking for Humanitarian (INH), Share Relawan INH Sidoarjo Jawa Timur dan didukung oleh Komunitas Bunda Al Fatih, Majelis Taklim Azzahrah, Luqman Al Hakim, Roumah Wakaf, dan Baitut Tamwil Hidayatullah.
Suherman, S.Pd, selaku Ketua Pemhida Surabaya mengatakan, tujuan acara ini untuk meningkatkan keimanan para jamaah, khususnya bagi para santri. “Semoga acara ini bisa pula meningkatkan kepedulian terhadap saudara kita sesama muslim, khususnya di Palestina,” ujarnya.
Acara kajian itu ditutup dengan kegiatan lelang home industri Palestina, yang berlokasi di luar masjid Aqshal Madinah. Nampak banyak santri dan jamaah yang memborong barang lelang.*/Adib Nursyahid