Hidayatullah.com—Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur turut menanggapi kontroversi pagelaran wayang di ponpes milik Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. PWNU Jatim menyayangkan hal itu dan menyebut respons Gus Miftah terkait ‘polemik wayang’ tersebut berlebihan.
“Kalau saya kira itu terlalu berlebihan dalam merespons kontroversi masalah wayang, kita juga prihatin dengan pendapat seseorang soal wayang, namun tak perlu ditanggapi seperti itu,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib (Gus Salam), Rabu (23/2/2022).
“Boleh lah secara pribadi kita tidak setuju dengan pendapat seseorang. Tapi tak perlu seperti itu,” imbuhnya.
Gus Salam, dilansir oleh Detikcom, menilai apa yang dilakukan Gus Miftah tidak arif dalam merespons polemik soal wayang. Meurutnya, respons Gus Miftah tak sesuai dengan gaya santri NU yang tidak diajarkan membalas suatu kejelekan dengan kejelekan pula.
“Tapi menurut saya merespons seperti di Gus Miftah kurang arif. Kalau gaya kita santri NU, kalau ada yang berbuat jelek kita tidak membalas dengan kejelekan. Kita tetap berbuat baik apa pun perlakuan orang tersebut. Kalau mereka melecehkan kita, kita membalas dengan melecehkannya, apa bedanya kita dengan mereka?” ucap Gus Salam.
“Kalau ada yang menghina kita, lalu kita balas dengan menghina mereka, sesungguhnya kita dengan mereka sama. Kalau dalam etika santri ini tidak seperti itu, kita diajarkan selalu berbuat baik,” tambahnya.
Seperti diketahui, Gus Miftah menggelar pertunjukan wayang dengan Dalang Ki Warseno, di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya pada Jum’at, 18 Februari 2022. Dalam salah satu adegan pertunjukan, ‘Wayang Khalid Basalamah’ dihancurkan oleh dalang lewat karakter wayang Baladewa.
Gus Miftah membenarkan pentas wayang itu digelar di pesantrennya. Namun dia mengaku tidak tahu-menahu soal atraksi pertunjukan lantaran itu domain dari sang dalang.
Dia mengklaim tidak melakukan intervensi apa pun terkait dengan lakon, konten dan atraksi selama pertunjukan wayang apa pun.
“Soal konten, atau lakon, atau atraksi di dalam pertunjukan wayang, itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih lakonnya saja,” ucap Gus Miftah.
“Tetapi pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya dan saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang,” sambungnya.