Hidayatullah.com — Organisasi Islam Muhammadiyah menegaskan invasi Rusia ke Ukraina bukan karena agama. Muhammadiyah pun sangat prihatin atas serangan militer yang memakan banyak korban, dan tentu mengecam peperangan tersebut.
PP Muhammadiyah juga mendesak kedua bela pihak agar dapat menghentikan peperangan alias gencatan senjata, serta mencari solusi damai melalui perundingan.
“Mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, agar tidak terpengaruh oleh provokasi dan propaganda kedua belah pihak yang berusaha mencari dukungan politik internasional. Peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama. Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknya tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tulis pernyataan pers PP Muhammadiyah, dikutip Jumat (04/03/2022).
Berikut sikap PP Muhammadiyah terkait Perang Rusia-Ukraina:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sehubungan dengan meletusnya peperangan antara Rusia dan Ukraina, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan:
Pertama, Sangat prihatin dengan peperangan Rusia-Ukraina. Peperangan tidak hanya menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan korban jiwa baik yang meninggal dunia maupun luka-luka. Sebagian korban adalah masyarakat sipil. Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah.
Kedua, Mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan.
Ketiga, Mendesak PBB, khususnya Dewan Keamanan, melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri peperangan karena akan menimbulkan masalah yang kompleks baik ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya.
Keempat, Memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempurandiakhiri. Akan tetapi Pemerintah Indonesia hendaknya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalampenyelesaian peperangan Rusia-Ukraina dan berbagai dampak yang ditimbulkannya.
Kelima, Mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, agar tidak terpengaruh oleh provokasi dan propaganda kedua belah pihak yang berusaha mencari dukungan politik internasional. Peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama. Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknya tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Keenam, Di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, semestinya dibangun hubungan antar negara dan bangsa yang lebih adil, saling menghormati, dan menjauhkan tindakan hegemoni dalam bentuk apapun karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini memiliki kesetaraan.*