Hidayatullah.com– Rais Aam NU KH Miftachul Akhyar mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Hingga kini, Kamis (10/03/2022), belum ditentukan siapa yang akan menggantikan Kiai Miftach.
Posisi Ketum MUI bakal ditinggalkan KH Miftachul Akhyar. Jika melihat struktur MUI, saat ini ada dua Wakil Ketua Umum MUI, yaitu Buya Anwar Abbas dan Marsudi Syuhud. Akan tetapi, belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai posisi Ketum MUI itu.
Sebelumnya, pada forum Muktamar ke-34 NU, Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) meminta Rais Aam fokus pada pengembangan NU. Miftachul Akhyar diharapkan tak merangkap jabatan.
“Ada anggota AHWA berpendapat antara lain pendapat itu kalau ingin menjadi Rais Aam Nahdlatul Ulama 2021-2026, diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi lain. Ada pandangan seperti itu dan itu disetujui oleh seluruh anggota AHWA bahwa Rais Aam fokus di dalam pembinaan dan pengembangan jamiyah Nahdlatul Ulama ke depan,” kata salah satu anggota AHWA Zainal Abidin di forum pleno Muktamar ke-34 NU, Jumat (24/12/2022).
Hal ini lantas ditanyakan kepada Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam terpilih. Kiai Miftach pun mengaku siap mematuhi arahan itu. “Lalu kami berdiskusi dan berdialog dengan Rais Aam terpilih, beliau berkata dengan sangat santun sekali sami’na waatho’na,” kata Zainal Abidin dikutip Detik.com, Rabu (09/03/2022).
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam, lewat pesan singkat kepada media, Rabu (09/03/2022) mengatakan, belum ada aturan tentang mekanisme pengunduran diri.
Kata Niamm surat pengunduran diri KH Miftachul akan dibahas terlebih dahulu. Pembahasan dilakukan dengan merujuk pada aturan di internal MUI. “Nanti akan dibahas. Apakah bisa, apa tidak,” ujarnya.
Biasanya, Ketum MUI diisi oleh sosok dari NU atau Muhammadiyah. Kalau Ketua Umum MUI dari NU, biasanya posisi Sekjen MUI dari Muhammadiyah, atau sebaliknya.
Contohnya, dua periode terakhir di kepengurusan MUI, Ketum diisi oleh tokoh dari NU. KH Ma’ruf Amin menjadi Ketum MUI pada 2015-2020 dan sebagai Sekjen yaitu Buya Anwar Abbas. Sementara pada periode selanjutnya (periode saat ini), Kiai Miftachul Akhyar terpilih menjadi Ketum dan Sekjennya yaitu Buya Amirsyah Tambunan.*