Hidayatullah.com — Kelompok teror ISIS atau Daesh menyebut perang Rusia Ukraina sebagai “hukuman ilahi” bagi Barat, dan berharap konflik itu akan menyebabkan kerugian besar bagi “musuh-musuh Islam.”
Dalam buletin Al-Naba miliknya, ISIS mengatakan konflik itu mengadu “tentara salib dengan tentara salib.” ISIS kemudian meminta para pendukungnya di seluruh dunia untuk tidak memihak dalam konflik, yang dikatakan akan memiliki “konsekuensi besar” bagi Barat apapun hasilnya, Arab News melansir pada Rabu (09/03/2022).
“Apakah panjang atau pendek, perang Rusia-Ukraina ini hanyalah awal dari perang berikutnya antar negara-negara Tentara Salib, dan gambaran kehancuran dan kematian yang kita lihat hanyalah sebuah adegan kecil dari situasi di mana perang besar dimulai,” kata buletin itu.
Daesh, yang mendominasi sebagian besar Irak dan Suriah selama sebagian besar sedekade terakhir, mengatakan tidak terkejut dengan konflik tersebut, mengutip “meningkatnya persaingan antara Amerika dan Rusia untuk mengendalikan negara-negara Eropa Timur.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Presiden Rusia Vladimir Putin membentuk aliansi dengan rezim Suriah Bashar Assad melawan Daesh. Sementara Ukraina adalah anggota koalisi anti ISIS global.*