Israk Ahmadsyah Terpilih Menjadi Ketua Ikatan Alumni IIUM Aceh
Hidayatullah.com—Alumni International Islamic University Malaysia (IIUM) asal Aceh mengadakan Halal Bihalal sesama alumni dari Aceh di rumah Prof. Dr. M. Sabri Abd Majid, SE., M.Ec., di Darussalam Banda Aceh, pada hari Ahad (29/5/2022) yang lalu. Acara reuni dihadiri puluhan alumni.
Acara ini merupakan pertemuan kedua alumni Aceh setelah reuni pertama diadakan tahun 2008 di aula Pasca sarjana IAIN Ar-Raniry (sekarang UIN Ar-Raniry) Darussalam Banda Aceh. Halal Bihalal dan sekaligus reuni kali ini yaitu ceramah, silaturrahmi para alumni dan pembentukan Ikatan Alumni IIUM Chapter Aceh beserta pemilihan ketuanya.
Acara ini diawali dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Dr. Israk Ahmadsyah, B.Ec., M.Ec., M.Sc. (S1 Fakultas Ekonomi tahun 1992-1997) mewakili seluruh alumni IIUM dari Aceh. Dalam kata sambutannya, Israk yang juga sebagai Dosen FEBI UIN Ar-Raniry ini dan Wakil Ketua Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Aceh menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia dan mengharapkan alumni bisa berkontribusi untuk agama, umat dan bangsa.
“Ucapan terima kasih kepada adik-adik panitia yang diketuai oleh Rahmad Hidayatullah yang sudah berupaya melaksanakan acara Halal Bihalal dan reuni ini yang seyogianya dilaksanakan di River Side Lhok Nga Aceh Besar, tapi berhubung cuaca hujan maka acara dipindahkan ke rumah Prof. Sabri,” ujar Israk.
“Mewakili alumni, tentu kami sangat senang bertemu kembali dengan rekan-rekan alumni dalam satu wadah, yang selama ini masih terpisah. Mudah-mudahan , dengan adanya ikatan alumni ini, kita bisa memberikan manfaat bukan saja untuk sesama alumni, tapi juga untuk kemaslahatan ummat,” tambahnya.
Berikutnya, sesi ceramah disampaikan oleh Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. (S2 Fiqh and Ushul Fiqh Fakultas Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences (IRKHS) tahun 2003-2008 dan S3 Fiqh and Ushul Fiqh tahun 2009-2017). Yusran yang juga sebagai dosen Pasca sarjana UIN Ar-Raniry menyampaikan ceramahya di hadapan para alumni dengan topik “Kewajiban Menjaga Ukhuwwah islamiyah” selama kurang lebih 25 menit.
Dalam ceramahnya, Yusran menjelaskan makna ukhuwwah Islamiyah dan hukum menjaga ukhuwwah Islamiyah. “Di antara ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah perintah mewujudkan dan menjaga ukhuwwah islamiyah dan larangan melakukan segala perbuatan dan perkataan yang dapat merusaknya. Maka, umat Islam sesama Ahlussunnah wal Jama’ah wajib menjaga ukhuwwah islamiyah dan haram merusaknya. Merusak ukhuwwah Islamiyah berarti pelanggaran syariat dan perbuatan maksiat,” ujarnya.
“Ukhuwwah islamiyah berasal dari bahasa Arab, terdiri dari dua kata yaitu ukhuwwah yang berarti persaudaraan islamiyah berarti agama islam atau bersifat islami. Jadi, Ukhuwwah islamiyah bermakna persaudaraan karena Islam atau persaudaran seagama. Dikatakan demikian karena persaudaraan ini diikat atas dasar agama Islam, bukan atas dasar nasab atau keluarga,” jelas tambah Yusran.
Selanjutnya, Yusran menjelaskan urgensi ukhuwwah Islamiyah dalam agama dan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Ukhuwwah Islamiyah sangat penting dalam Islam dan kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga diperintahkan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan ukhuwwah Islamiyah, maka akan terwujud persatuan umat dan perdamaian dalam masyarakat dan negara. Dengan persatuan, umat Islam menjadi kuat dan mulia seperti pada masa Nabi dan para sahabat. Dengan perdamaian, akan terwujud kesejahteraan masyarakat dan negara,” katanya.
Menurutnya, para sahabat menjadi teladan dalam ukhuwwah islamiyah. Mereka saling mencintai, mengasihi, menolong, dan menghormati.
“Inilah sikap yang diajarkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat sehingga umat Islam menjadi kuat dan berjaya pada masa itu,” ujar Yusran.
Yusran yang juga ketua Majelis Intelektual Ulama Muda (MIUMI) Aceh menjelaskan dalil kewajiban ukhuwwah Islamiyah. “Allah ta’ala menegaskan bahwa umat Islam itu bersaudara dengan firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara.” (Al-Hujurat: 10). Ayat ini menunjukkan bahwa ukhuwwah islamiyah itu wajib hukumnya.
Selain itu, Yusran yang juga sebagai ketua PC Muhammadiyah Syah Kuala menjelaskan perbuatan-perbuatan yang dapat mewujudkan ukhuwwah dan perbuatan-perbuatan yang dapat merusaknya. Al-Quran dan as-Sunnah memerintahkan umat Islam untuk mewujudkan dan menjaga ukhuwwah Islamiah dengan bersatu dalam aqidah Islam (aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah), saling berkasih sayang, mencintai, membantu dan mengasihi saudaranya muslim.
Di akhir ceramahnya, ustaz Yusran berpesan dan mengajak umat Islam khususnya alumni IIUM chapter Aceh agar senantiasa menjalin dan menjaga ukhuwwah islamiyah . “Sebagai penutup ceramah ini, saya berpesan dan mengajak umat Islam khususnya alumni IIUM chapter Aceh untuk senantiasa menjalin dan menjaga ukhuwwah islamiyah dengan bersatu, saling berkasih sayang, mencintai, menolong, dan mengasihi sesama saudaranya muslim.”
Di sesi akhir acara ini, para alumni sepakat untuk pembentukan Ikatan Alumni IIUM Chapter Aceh. Untuk itu, pada sesi ini diadakan pemilihan ketua secara musyawarah dan mufakat.
Dalam pemilihan ini, Dr. Israk Ahmadsyah, B.Ec., M.Ec., M.Sc. terpilih menjadi ketua Ikatan Alumni IIUM Chapter Aceh secara aklamasi dari semua alumni yang berhadir. Di samping itu, dipilih juga para anggota tim formatur selain ketua terpilih untuk membantu ketua menyusun kepengurusan lengkap yaitu Dr. Hafas Furqani, M.Ec (Dosen UIN Ar-Raniry), Dr. Edi Gunawan, M.Ec, (Dosen Unsyiah), Taufik, SE.Ak., M.Ed. (Dosen UIN Ar-Raniry) Rahmat Hidayatullah, MA, Bima Riski Saputra, Asma Budi Aswadi, Fitrianti Abubakar, dan Rizka Rivensky.
Turut hadir Prof. Dr. Sabri Abd Majid, SE, M.Ec. (Dosen Unsyiah) beserta istri Farhati, M.HSc, Psy, Dr. Ridwan Nurdin, MCL (dosen UIN Ar-Raniry), Drs. Ridhwan Daud, M.Ed. (dosen UIN Ar-Raniry), Zubaidah, M.Ed. (dosen UIN Ar-Raniry), Chamisah, SAg, M.Ed. (dosen UIN Ar-Raniry), Nursan Junita, B.HSc., MA, Psicolog (dosen UNIMAL), Laila Fajriah, B.HSc., M.Lis. (guru SMK Banda Aceh), Dr. Ratna Mulyani, B.Ec., M.Ec. (dosen Unsyiah), Dr. Muhammad Dayyan, M.Ec. (dosen IAIN Cot Kala Langsa), Mukhtar M.Lis. (dosen UIN Ar-Raniry), dan alumni lainnya.*