Hidayatullah.com — Ratusan jasad yang disemayamkan di Makam di Wringinanom, Gresik dipindahkan secara massal karena tergusur proyek Tol Krian, Legundi, Bunder, Manyar (KLBM). Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur pun merespons dengan menyatakan bahwa pemindahan makam tidak bisa sembarangan.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Jatim KH Sholihin mengatakan selama ini cukup banyak kasus pemindahan jenazah yang terjadi dengan berbagai alasan. Termasuk pemindahan jenazah di Gresik yang diketahui karena terdampak proyek pembangunan Tol KLBM.
“Selama ini, banyak memang kasus seperti begitu. Entah pemindahan jenazah untuk alasan keluarga atau khalayak umum. Dalam hal ini dibuat jalan tol, tapi harus jelas prosedurnya,” katanya, Ahad (26/6/2022), dilansir oleh Detikcom.
Namun, proses pemindahan jenazah seperti itu tidak bisa dilakukan secara sembarangan bila mengikuti syariat Islam yang berlaku. Sebelum dipindahkan, KH Sholihin menegaskan bahwa jenazah harus terlebih dulu didoakan.
“Selama ini memang sering terjadi, namun tidak ada fatwanya. Karena harus jelas, kan, prosesi pemakaman. Kalau dalam Islam itu ya didoakan dulu, tidak langsung diangkat dimasukkan begitu,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Sholihin juga mengatakan bahwa proses pemindahan jenazah juga harus dilakukan dengan persetujuan keluarga. Selain itu terdapat sejumlah kriteria-kriteria yang jelas untuk prosesi memindahkan jenazah tersebut.
“Insyaallah Senin kita rapatkan, dan kami umumkan poin-poin terkait hukum pemindahan jenazah kepada masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, pemindahan ratusan makam Dusun Sumbersuko, Desa Lebanisuko, Kecamatan Wringinanom, Gresik itu dilakukan karena area makam itu terimbas proyek pembangunan Jalan Tol Krian, Legundi, Bunder, Manyar (KLBM).
Kepala Desa Lebanisuko Mustofa menyebutkan, total ada 390 makam yang harus dibongkar dan jenazahnya akan dipindahkan ke makam baru yang berjarak sekitar 600 meter dari makam lama. Kepala Desa itu pun mengklaim pemindahan makan itu sudah atas persetujuan dari keluarga jenazah.
“Ada sekitar 390 makam. Ini imbas pembangunan jalan tol KLBM itu. Mau enggak mau harus dipindah. Nggak ada penolakan. Sejak awal sosialisasi warga memahami. Ini juga kan untuk kepentingan umum. Jadi enggak ada yang menolak pemindahan,” kata Mustofa kepada detikJatim, Sabtu (25/6/2022).
Proses pemindahan ratusan jenazah dengan cara diangkut secara bergantian dengan ambulans itu sudah berlangsung sejak Senin (20/6/2022) lalu, melibatkan 26 orang penggali makam.*
YUK IKUT.. WAKAF ALAT & SARANA
DAKWAH MEDIA
Sarana dan alat Dakwah Media, senjata penting dalam dakwah.
Wakaf dan jariyah Anda sangat membantu program Dakwah Media.
Transfer ke Rekening : Bank BCA No Ac. 128072.0000 (An Yys Baitul Maal Hidayatullah)
Klik Link : https://bit.ly/DakwahMediaGhazwulFikri