Hidayatullah.com — Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi buka suara terkait kasus dugaan pencabulan yang melibatkan anak kiai di Jombang. Fahrur mengaku prihatin dan menyarankan pelaku mengikuti proses hukum.
“Kita ikut prihatin, semoga kasus tersebut segera selesai dan dipertanggungjawabkan. Saya menyarankan sebagai warga negara yang baik agar mengikuti proses hukum dan mendapat perlakuan, perlindungan yang semestinya,” kata Fahrur dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).
Fahrur mengatakan berharap urusan tersebut bisa segera selesai. Ia pun meminta pelaku, yang berstatus buron, datang ke polisi.
“Jika memang merasa tidak bersalah ya sebaiknya datang baik-baik dan membuktikan agar urusan segera selesai. Dia kan bisa meminta bantuan pengacara yang baik. Daripada terus diburu oleh penegak hukum,” ujar Fahrur.
Selain itu, Fahrur menyarankan polisi melibatkan tokoh muda setempat dalam menangani kasus ini. Hal itu, menurutnya, perlu dilakukan agar pelaku mengerti soal proses hukum yang berlaku.
“Mungkin polisi bisa melakukan pendekatan melalui tokoh muda (Gus) setempat yang dikenal oleh tersangka agar dia mengerti proses hukum yang harus dilakukan. Untuk membuktikan bahwa dia tidak melakukan apa yang dituduhkan agar benar-benar bebas jika memang tidak bersalah,” imbuh Fahrur.
Kasus pencabulan itu sendiri melibatkan Moch Subchi Azal Tzani alias Mas Bechi, anak dari KH Muhammad Mukhtar Mukthi, pegasuh Ponpes Shiddiqiyyah di Jombang.
Merespons kasus ini, KH Muhammad Mukhtar Mukthi menyebut anaknya, Mas Bechi, difitnah. Dia meminta Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat tidak menangkap putranya yang menjadi DPO.
Sebelumnya, aksi penangkapan Bechi (42) gagal dilakukan. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran pada Minggu (3/7/2022) siang.
Video permintaan Mukhtar kepada pihak Kepolisian untuk tidak menangkap anakanya, sempat viral beredar di Whatsapp. Video yang beredar merekam proses negosiasi saat polisi hendak menangkap Mas Bechi.
Tak hanya itu, Mukhtar juga meminta polisi menyetop kasus ini. Dalam video tersebut, terlihat sang kiai bersama Kapolres Jombang sedang berada di sebuah majelis. Di sana, terlihat ratusan jemaah.
“Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, fitnah ini masalah keluarga. Untuk itu, kembalilah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini,” kata Mukhtar dalam video yang telah beredar luas tersebut.
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat, dilansir Detikcom, menyebut video yang beredar merupakan momen dirinya bernegosiasi dengan Kiai Mukhtar pada Ahad (3/7/2022) sekitar pukul 21.15 WIB. Saat itu, dia yang masuk seorang diri memakai kopiah dan berseragam lengkap. Ia ditemui Mukhtar dan ratusan jama’ah Shiddiqiyyah.*
YUK IKUT.. WAKAF ALAT & SARANA
DAKWAH MEDIA
Sarana dan alat Dakwah Media, senjata penting dalam dakwah.
Wakaf dan jariyah Anda sangat membantu program Dakwah Media.
Transfer ke Rekening : Bank BCA No Ac. 128072.0000 (An Yys Baitul Maal Hidayatullah)
Klik Link : https://bit.ly/DakwahMediaGhazwulFikri