Hidayatullah.com—Kelahiran bangsa Indonesia tak bisa dipisahkan dari peran pemuda. Sumpah Pemuda menjadi saksi sejarah bagaimana para pemuda membangun blueprint Indonesia, demikian poin penting yang disampaikan Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) Jawa Timur.
“Dengan semangat persatuan, mereka rela melepaskan sekat sekat kesukuan, sekat golongan dan sekat ras untuk membanngun Indonesia yang bermartabat dan Merdeka,” demikian kata Ketua ICMI Jawa Timur, Dr. Ulul Albab, Kamis (27/10/2022).
Menurut Ulul Albab, lahirnya proklamasi kemerdekaan Indonesia juga tak bisa dilepaskan dari peran pemuda. Ketika dirasa Soekarno dan Hatta masih perlu pertimbangan, agar naskah proklamasi bisa ditanda tangani seluruh rakyat Indonesia, anak – anak muda yang dipimpin oleh Soekarni mendesak agar segera dibacakan dan ditandatangani oleh Soekarno – Hatta.
Menjelang 100 tahun kemerdekaan peran pemuda tak bisa dikesampingkan lagi, kata Ulul. Mereka termasuk dalam gelombang generasi Z yang jangkauan wawasan dan ilmu pengetahuannya tak diragukan lagi, sementara kaum tua tak mau lagi beranjak untuk menyerahkan estafet kepemimpinan kepada kaum muda.
“Saatnya kaum muda harus merebut momentum ini agar bangsa ini menjadi bangsa yang maju, cepat dan mampu berkomunikasi dengan dunia global,” ujarnya.
Karena itu, sudah seharusnya kaum muda Indonesia menggugat kaum tua yang masih haus dan rakus kekuasaan dan masih mendominasi pemerintahan. “Jangan biarkan kaum tua menjajah kaum muda, jangan biarkan negara dikelola dengan cara – cara konservatif dan memarjinalkan peran kaum muda. Sudah saatnya, pemuda bangkit dan merebut momentum ini,” ujarnya.
Berkaitan dengan fonomena itu, ICMI Jawa Timur mendesak negara untuk membuka ruang keterlibatan kaum muda dalam segala bidang, utamanya bidang politik, hukum, ekonomi dan tehnologi. Lebih lebih menjelang suksesi kepemimpinan Nasional.
“Kami merasakan ada kegelisahan bahwa peran pemuda terlihat sangat dimarjinalkan, dominasi kaum tua masih sangat kuat, sudah saatnya kaum muda mulai menyadari pentingnya peran mereka dalam memajukan bangsa. Rebut kuasa dari kaum tua dan lahirkan sumpah pemuda ke – 2,” ujar Ulul.*