Hidayatullah.com—H. Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, diangkat sebagai Waliyul ‘Ahdi masa bakti 2022-2026. Pengangkatan Mualem dilakukan langsung oleh Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar.
“Pengukuhan Mualem sebagai Waliyul ‘Ahdi diawali dengan pembacaan naskah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan oleh Wali Nanggroe, dan kemudian Wali Nanggroe mem-peusijuek (tepung tawar) Mualem,” kata M. Nasir Syamaun, Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe.
Menurut M. Nasir, prosesi pelantikan dilaksanakan di Meuligoe Wali Nanggroe, Selasa 27 Desember 2022. Usai pelantikan, Wali Nanggroe bersama Waliyul ‘Ahdi dan perangkat kerja Lembaga Wali Nanggroe lainnya berziarah ke Makam Sulthan Iskandar Muda, dalam rangka Haul yang ke 386.
Dalam sambutannya usai melantik Waliyul “Ahdi, Wali Nanggroe menjelaskan, keberadaan Waliyul ‘Ahdi sebagai salahsatu perangkat kerja Lembaga Wali Nanggroe merupakan salahsatu implementasi dari kekhususan dan keistimewaan Aceh. Mengenai Waliyul ‘Ahdi, telah diatur secara rinci dalam Reusam Wali Nanggroe Nomor 1 Tahun 2020.
“Waliyul ‘Ahdi adalah pemangku Wali Nanggroe, atau orang yang melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan, apabila Wali Nanggroe tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan, atau berhalangan tetap,” kata Wali Nanggroe.
Selain itu, Waliyul ‘Ahdi juga melaksanakan tugas-tugas yang didelegasikan oleh Wali Nanggroe. Dengan telah dilantiknya secara resmi Waliyul ‘Ahdi pada hari ini, tambah Wali Nanggroe, ia yakin, ke depan Lembaga Wali Nanggroe akan lebih maksimal dalam melaksanakan tugas dan kewenangan, khususnya dalam upaya implementasi MoU Helsinki dan UUPA serta menjaga perdamaian Aceh yang berkelanjutan.
Waliyatul ‘Ahdi adalah Pemangku Wali Nanggroe, atau orang yang melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang apabila seorang wali tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap. Hal itu dijelaskan pada pasal 73 dalam Qanun Nomor 10 Tahun 2019.
Wali Nanggroe, Teungku Malik Mahmud Al Haythar mengatakan, lembaga Wali Nanggroe diatur dalam qanun tersebtu atas perubahan kedua qanon nomor 8 tahun 2012.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada pasal 73 dalam qanun tersebut dijelaskan lanjut Malik Mahmud, tentang proses pemilihan, pengusulan, penetapan dan pengukuhan Waliyatul ‘Ahdi yang diatur lebih lanjut dengan reusam Wali Nanggroe.
Dalam reusam itu dijelaskan secara rinci kedudukan, fungsi, tugas dan wewenang yang diemban oleh Waliyatul “Ahdi. Waliyatul ‘Ahdi juga melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Wali Nanggroe.
Karena hal tersebut menurutnya kehadiran Waliyatul ‘Ahdi sangat penting dalam upaya penguatan perangkat kerja lembaga Wali Nanggroe.*