Hidayatullah.com- Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaefuddin mengutarakan permohonan maaf kepada umat Islam jika selama menjabat sebagai menteri melakukan hal-hal yang belum sesuai dengan jalur yang benar.
“Selama menjabat Menag, jika ada perihal yang saya lakukan belum sesuai dengan ‘track’ nya, secara pribadi saya minta maaf,” kata Lukman saat menanggapi masukan maupun nasehat dari para ulama dalam audiensi bersama Forum Umat Islam (FUI) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Jakarta Pusat, Rabu (25/02/2015) siang.
Selain itu, Lukman juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh ulama yang hadir dalam audiensi tersebut. Sebab, para ulama telah berkenan memberikan koreksi dan masukan bagi Kementerian Agama (Kemenag).
“Saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya karena sudah banyak mengingatkan dan member koreksi atau masukan,” kata Lukman.
Ia pun berjanji akan menampung dan menindaklanjutin seluruh aspirasi yang telah disampaikan para ulama yang tergabung dalam FUI.
Sementara itu, sebelum Lukman menyampaikan tanggapannya, delegasi ulama dari beberapa wilayah Indonesia menyampaikan masukan dan nasehat padanya. Termasuk Habib Ahmad bin Zein al-Kaff (PWNU Jawa Timur), Muhammad al-Khathath (Sekjen FUI), Muhammad Said Abd. Shomad (LPPI Makasar), Zulfi Sjukur (Dewan Dakwah), Alfian Tanjung (Taruna Muslim), Nurdiati Akha (PP FORSAP) dan sebagianya.
Saat menyampaikan masukan dan nasehat kepada Menag, Habib Ahmad Zein menyampaikan jika umat Islam di Indonesia merasa sakit hati ketika Menag memberikan kata pengantar dalam buku yang diterbikan kelompok Syiah. [baca: Temui Kemenag, Habib Ahmad Zein Sebut Pengantar Buku Menag Sakiti Umat Islam].
Padahal, kata Habib Zein, umat Islam di Indonesia merupakan bumi Ahlus Sunnah yang saat ini sedang berjuang melawan bahaya Syiah, demikian ujar Habib Ahmad Zein Alkaf.*