Hidayatullah.com– Salah satu perusahaan aplikasi pemesanan transportasi, Grab Indonesia, dikecam masyarakat pengguna internet karena dinilai mendukung salah satu calon Gubernur DKI Jakarta.
Rabu (16/11/2016) kemarin, akun resmi media sosial Twitter perusahaan itu, @GrabID, dikabarkan berkicau soal dukungannya terhadap cagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Grab Indonesia mendukung @basuki_btp #KamiAhok,” demikian dikicaukan @GrabID tampak pada catatan waktu pukul 9.51, 16 November 2016, seraya menandai (mention) akun resmi Ahok.
Rabu kemarin Ahok ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama. Hari itu, jagat media sosial ini juga diramaikan oleh pendukung Ahok lewat tanda pagar (tagar) #KamiAhok.
Usai berkicau begitu, Grab Indonesia ramai dikecam oleh pengguna media sosial (netizen) atas kicauan itu.
Netizen dengan akun Fery koes @FKushendar, misalnya, Rabu kemarin, menulis:
“@GrabID @basuki_btp wah parah ikutan politik juga nih.”
Bahkan, banyak netizen yang mengaku langsung menghapus aplikasi Grab di perangkat digitalnya masing-masing karena kicauan itu.
Pantauan hidayatullah.com, kecaman atas perusahaan tersebut pun masih mengalir hingga Kamis (17/11/2016) pagi waktu di Jakarta.
Unggah Video Kapolda Saat Aksi 411, Aktivis Bela Islam Diciduk Polisi
Netizen dengan akun Aryo Anindito Ryo @aryo_anindito berkicau:
“@GrabID dukung penista agama? Ternyata berpolitik ya? Kami sudah uninstall aplikasi anda.”
Akun Untung Kasirin @untungkasirin:
“@GrabID kalo lagi g pake kendaraan sendiri, sy milih grab ketimbang yg lain. skrg sy milih uninstall krn keberpihakan grab. bye.”
Roni Sukmajadi @RSukmajadi:
“@GrabID terima kasih Grab atas keberpihakan politiknya. Mohon maaf saya harus uninstall aplikasinya ya. Saya pake transportasi online lain aja.”
Pengguna media sosial dengan akun Senja Fitrani Roni @jimbrons sampai mengatakan, “… ini tindakan bunuh diri oleh @GrabID.”
Bantahan Grab
Atas kicauan itu, Grab Indonesia telah menyampaikan bantahannya mendukung Ahok.
“Sempat terjadi pelanggaran akses akun kami. Grab tidak memihak kepada afiliasi politik mana pun. Mohon maaf atas kesalahpahaman yang ditimbulkan,” tulis akun resmi @GrabID tertanggal 16 November 2016.

Kicauan sebelumnya yang menyatakan dukungan atas Ahok pun sudah tak terlihat lagi di lini masa (timeline) akun tersebut. Kemungkinan sudah dihapus setelah mendapat kecaman publik media sosial.
Meski sudah membantah, netizen tidak sepenuhnya percaya. Banyak yang justru mempertanyakan, mengapa bisa terjadi “pelanggaran akses akun” tersebut.
“@GrabID kok begitu mudah yak akun resmi dimanfaatkan atau digunakan, hehehe, mimin-nya perlu dipilih ulang,” kicau akun Mr. T @tarsihekaputra membalas twit bantahan Grab Indonesia tersebut.
Akun lain pun ramai-ramai membalas bantahan itu.
Sarok Kuaci @henrydeddy menulis:
“@GrabID akun publik harus netral.”
BOY CRUSH ツ @Raviarkam:
“@GrabID Kalau tangan ente gatel buat ngetwit n beri dukungan… Ente pake akun ente sndiri aje min… Kagak pinter amat lu jadi admin ?.
Fatmi wardhani @fatmi_wardhani:
“@GrabID saya juga UNINSTALL. bye grab..saya mah kesian sama drivers kamu, tapi klakuan adminmu yg bikin eneg.”
K360 J4L!n64n @iwanpurwanto57:
“@GrabID kl memang dukung @basuki_btp hrs konsisten dong. Angkut aja penumpang khusus ahokers. Sehari 1jt penumpang tuuuh.”
Baguus @bagussetya80:
“@GrabID jika benar, aku akan uninstall dan karna membela ahok penista alquranku maka aku akan ajak temen2ku untuk melakukan hal serupa.”
Selain itu, banyak juga netizen mengaitkannya dengan kejadian perusahaan aplikasi transportasi lain yang dinilai pernah turut mendukung Ahok.
Pengguna media sosial dengan akun Aldhira @aldhiraaa, misalnya, berkicau:
“Kemaren @gojekindonesia dukung Ahok pake sebar petisi tangkep Buni Yani, sekarang @GrabID. Kalian ini cari duit atau mau bikin partai sih?”
Malik Ibrahim @malik1897 menulis:
“Waktu itu @gojekindonesia, ehh sekarang @GrabID ckckckkk.. yakalee masih bilang di bajak ??? #ngehek.”
Hingga berita ini disusun, Kamis pagi sekitar pukul 09.15 WIB, tak ada lagi pernyataan resmi lainnya dari Grab Indonesia di akun tersebut terkait kejadian ini.*