Hidayatullah.com– Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS, Mardani Ali Sera, menegaskan, sudah menjadi amanat konstitusi bahwa Indonesia harus turut serta berperan aktif menjaga perdamaian dan menghapus penjajahan di atas dunia.
Termasuk dalam menangani krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar.
“Itu amanat konstitusi pembukaan (UUD 1945) kita untuk menghapus penjajahan di atas dunia,” jelas Mardani dalam pada Aksi Bela Rohingya di Jakarta Pusat, pekan kemarin.
Ia mengatakan, aksi bela dan peduli Rohingya menunjukkan bukti keindonesiaan masyarakat. “Tidak hanya umat Islam, tapi juga dari Walubi,” tambahnya.
Selain sebagai bukti keindonesiaan, anggota Komisi II DPR RI ini menegaskan, aksi bela Rohingya juga sebagai bukti keimanan.
“Ada (peserta datang) yang dari Palembang sejak subuh, dari Karawang, dan luar kota, ini adalah bukti dari kekuatan iman kita,” tegas Mardani, Sabtu (16/09/2017) itu.
Selain itu, kata dia, aksi bela dan peduli Rohingya adalah bukti ukhuwah antar sesama umat Islam. “Kalau umat sudah bersatu insyaAllah Islam akan jaya. Indonesia juga akan jaya,” tegasnya.
Terkait Rohingya, mardani pun mengajak agar umat Islam di Indonesia mengerjakan tiga hal. Pertama, meningkatkan kapasitas amal.
“Kita harus terus memberikan donasi terbaik kita untuk Rohingya. Karena dengan itu, kita bisa terus menjaga bantuan sosial, mendirikan sekolah dan rumah sakit sebagai bentuk solidaritas Muslim,” pinta Mardani.
Baca: Penyelesaian Krisis Rohingya, Pengamat: Perlu Ada Tekanan Kuat Negara Kunci
Kedua, meningkatkan kapasitas pemikiran.
“Saya minta anak muda Indonesia kita tingkatkan kemampuan sosial media agar punya kepeduliaan terhadap Rohingya. Bertarung lewat pemikiran di dunia maya agar mempengaruhi dunia internasional,” ujar Mardani.
Ketiga, meningkatkan kapasitas untuk memiliki pemikiran terbuka, yaitu agar Islam di Indonesia menjadi rahmatan lil alamin.
Yaitu rahmat untuk seluruh manusia tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), pesannya.* Zulkarnain