Hidayatullah.com– Kardinal Robert Francis Prevost hari Kamis malam (8/5/2025) untuk pertama kalinya melambaikan tangan ke arah umat Katolik yang berkerumun di Alun-alun Santo Peter di Vatikan sebagai Paus Leo XVI, pengganti mendiang Paus Fransiskus.
Namanya tidak termasuk kardinal yang diunggulkan untuk terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma dalam konklaf yang digelar sejak hari Rabu. Terlebih selama ini Vatikan memiliki tradisi untuk tidak memilih orang AS sebagai pemimpin gereja mereka.
Namun sekarang, nama dan sosoknya menjadi perhatian publik dan media, yang ingin mengetahui lebih jauh tentang rohaniwan senior yang akan dilantik dan resmi menduduki Tahta Vatikan pada 18 Mei itu. Apakah dia seperti mendiang Paus Fransiskus yang dikagumi sampai akhir hayatnya sebagai sosok rohaniwan yang sederhana.
Kardinal Robert Francis Prevost tidak akan lagi dipanggil Robert sejak dia terpilih menjadi Paus Katolik. Pria kelahiran Chicago, Amerika Serikat 69 tahun silam itu memutuskan untuk menggunakan nama Leo XIV.
Seluk-beluk kehidupannya – baik di masa depan sebagai Paus Leo XIV dan di masa lalu sebagai rohaniwan Katolik biasa – sudah disorot oleh mata cerdik publik di media. Mulai dari pilihan pakaian dan aksesorisnya sampai pemilihan tempat tinggalnya.
Begitu dia melangkahkan kaki ke balkon dan melambaikan tangan ke kerumunan orang di lapangan Santo Peter, kalung salib dan seragam kepausannya sudah menyita perhatian, memberikan gambaran kira-kira seperti apa Paus yang baru ini akan memimpin umat gembalaannya.
Kalung salib emas yang tergantung di lehernya bersinar di malam pertamanya sebagai Paus Leo XIV. Pertanda dia beralih meninggalkan kesederhanaan yang ditunjukkan pendahulunya, yang memilih kalung salib sederhana terbuat dari perak.
Stola bersulam dan mozzetta merah memperkuat kesan “mewah” pada penampilan Leo XIV.
Selanjutnya, fakta bahwa homili perdana yang disampaikannya di hadapan para kardinal di Kapel Sistina pada Jumat pagi itu tertulis – dan bukan diimprovisasi – juga mengirimkan sinyal bahwa “Leo akan lebih dekat dengan tradisi formal Vatikan dibandingkan Fransiskus,” kata Austen Ivereigh, seorang penulis dan komentator Katolik,. seperti dilansir BBC Jumat (9/5/2025).
Pilihan tempat tinggalnya sebagai Paus juga akan memberikan petunjuk signifikan.
Paus Fransiskus memilih sebuah kamar tamu sederhana di Casa Santa Marta sebagai tempat tinggalnya selama menjabat, keputusan yang tergolong revolusioner di lingkungan Vatikan. Namun, Leo kemungkinan akan mengikuti langkah para pendahulunya yang memilih tinggal di istana, Apostolic Palace.
Dalam misa pelantikannya tahun 2013, Paus Fransiskus meminta “semua orang yang memiliki posisi tanggung jawab dalam kehidupan ekonomi, politik dan sosial” untuk menjadi “pelindung ciptaan, rencana Tuhan… satu sama lain serta pelindung bagi lingkungan hidup.”
Tanggal 18 Mei Paus Leo XIV akan dilantik, dan dari pidato resmi perdananya di hadapan umat Katolik di seluruh dunia, akan tergambar apa saja kiranya yang menjadi perhatian Paus asal Amerika Serikat ini.
“Selama beberapa hari ke depan, kita akan mempelajari lebih banyak lagi tentang hal itu – selama pekan pertama masa kepausan merupakan pencerahan yang konstan”, yang akan menggambarkan sosok pemimpin Katolik yang baru ini, kata Ivereigh.
Sebuah video yang direkam saat Kardinal Prevost meninggalkan Peru menuju Roma, di mana ia mengatakan akan merindukan “kemeriahan” orang Peru dan makanan pokok setempat seperti ceviche, dipandang sebagai rekaman penuh kemenangan oleh pengguna media sosial Amerika Selatan.
“Paus adalah orang Peru; Tuhan mencintai Peru,” kata Presiden Peru Dina Boluarte.
Setelah bertahun-tahun ditugaskan di Peru, pria Chicago itu akhirnya menjadikan Peru sebagai negerinya, di mana Prevost resmi menjadi warga negaranya pada 2015.
Selama masa jabatannya, Paus Fransiskus selalu memperhatikan nasib orang-orang yang tertindas, termasuk korban peperangan di Gaza dan Ukraina. Paus Fransiskus dikabarkan selalu menelepon umat Katolik Palestina di malam hari saat Gaza digempur pasukan Zionis Israel sejak Oktober 2023.
Tentunya, perhatian semacam yang ditunjukkan Fransiskus kepada umatnya akan dinantikan juga kemunculannya dari Leo.
“Terus terang, saya masih terkejut mereka memilih orang Amerika,” kata Kerry, warga Chicago yang sedang berbulan madu di Roma.
Dia mengaku belum mengetahui banyak tentang Paus baru tersebut, tetapi senang dengan kabar yang menyebutkan bahwa Leo adalah penggemar tim bisbol White Sox.
“Saya hanya berdoa agar dia menunjukkan kepada dunia apa yang dapat dilakukan oleh seorang wakil Tuhan,” kata Joseph, suami Kerry.*