Hidayatullah.com– Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, mempertanyakan keputusan Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI) yang mendenda klub sepakbola Persib Bandung karena aksi koreografi “Save Rohingya” yang ditampilkan suporternya, Bobotoh.
“Saya perlu mengingatkan PSSI, apa sih inti sebenarnya dari event olahraga? Untuk menjunjung tinggi sportivitas dan solidaritas bukan?” ungkap Ledia dalam keterangan tertulis diterima hidayatullah.com di Jakarta, Ahad (17/09/2017).
Baca: Dukung Bobotoh Peduli Rohingya, Dahnil Kritisi PSSI Beri Sanksi Persib
Ia mengatakan, aksi Bobotoh dalam membuat koreografi “Save Rohingya” itu adalah bukti bahwa Bobotoh punya solidaritas kemanusiaan.
“Solidaritas pada sebuah aksi kekerasan yang melanggar hak asasi manusia (etnis Rohingya. Red),” tegasnya.
Ledia pun meminta PSSI agar tidak gegabah dalam menjatuhkan sanksi.
“Gegabah sekali kalau aksi solidaritas pada kemanusiaan dianggap salah. Kesalahan itu justru saya lihat ada pada gampangnya PSSI mengkaitkan aksi koreografi ini sebagai tindakan politis bahkan SARA,” tandasnya.
Baca: Bobotoh Peduli Rohingya, Persib Disanksi Rp 50 Juta, #KoinUntukPSSI Digalang
Krisis Rohingya, menurutnya, sudah menjadi isu internasional yang berbagai negara sudah menunjukkan kecaman resmi.
Sehingga, katanya, tidak selayaknya PSSI kemudian membelokkan solidaritas kemanusiaan yang dilakukan bobotoh menjadi laksana aksi politik dan SARA.
Ledia berharap agar PSSI segera merevisi keputusannya dalam mendenda Persib tersebut.
“Tidak usah malu. Justru kalau PSSI bersikeras dengan keputusannya akan membuat orang bertanya: sebenarnya PSSI mau menunjukkan keberpihakan pada apa dengan mengganggap aksi koreografi ‘Save Rohingya’ sebagai kesalahan?” tegasnya.* Ali Muhtadin